Belajar Ihsan dalam ber-Asmaul Husna Melalui Mushaf Al-Ihsan Alfasyam Publishing
Selama ini beredar pemahaman bahwa dalam ajaran Islam, yang disebut ihsan hanya berupa satu rukun (komponen) yaitu ihsan itu sendiri. Ihsan artinya perbuatan baik. Ahsana-yuhsinu-ihsanan atau hasuna-yahsunu-husnan atau hassana-yuhassinu-tahsinan. Padahal, hadits-hadits yang menjadi dalil tentang ihsan tidak hanya menyebutkan satu rukun saja. Kebaikan dalam Islam tidak sebatas satu bentuk.
Nabi Muhammad, bersabda,
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Ihsan adalah engkau menghambakan diri kepada Allah seakan-akan Engkau melihat Dzat-Nya, jika engkau (sadar pasti) tidak akan melihat-Nya maka (engkau yakin) Dia melihat engkau”. [Shahih Muslim]
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad juga bersabda,
اِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلِاحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ, فَاِذَا قَتَلْتُمْ فَاَحْسِنُوْ الْقِتْلَةَ وَ اِذَا ذَبَحْتُمْ فَاَحْسِنُوْ الذِّبْحَةَ
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan pada segala sesuatu. (Sebagai contoh) maka jika kamu membunuh, bunuhlah dengan baik, dan jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan baik…” [Shahih Muslim]
Hadits kedua ini senada dengan lima puluh ayat Al-Qur`an yang memuat kata ihsan. Susunan kalimat (siyaq) hadits ini mengindikasikan tidak berbicara tentang ihsan yang disebut Nabi di hadapan Malaikat Jibril yang menjelma sebagai cogan (cowok ganteng). Andaipun ihsan dalam hadits kedua ini disangkut pautkan dengan ihsan dalam hadits Jibril, maka bisa saja, karena masih muhtamal (potensial). Sehingga, substansi hadits kedua ialah kita berihsan dalam segala sesuatu yakni merasa seakan-akan melihat Dzat Allah dengan mata kepala fisik kita, sekali lagi, seakan-akan, dan kita pun sadar Allah melihat kita, pada waktu kapanpun dan tempat apapun, sehingga kita akan berbuat baik kepada makhluq apapun.
Dari kedua sabda Nabi ini, kita mengambil elaborasi bahwa ihsan memiliki tiga rukun: (1) Merasa seakan-akan melihat Dzat Allah dengan mata kepala fisik kita ketika di dunia; (2) Yakin Allah Maha Melihat kita karena sadar kita tidak akan bisa melihat-Nya; (3) Berbuat baik kapanpun di manapun kepada siapapun, dengan standar kebaikan yang relatif (tidak paten secara tekstual di Syari’at) menurut kearifan/kebijaksanaan masing-masing insan yang disetujui secara aklamasi atau komunal.
Mushaf Al-Ihsan Alfasyam ini merupakan Mushaf dengan Rasm 'Utsmani Standar Indonesia 15 baris bergaris dengan pemenggalan kata untuk memudahkan telaah perkata. Terjemah yang dicantumkan adalah terjemah perayat paten Kemenag RI dan terjemah perkata. Terjemahan yang dipakai tidak menghapus catatan kaki (footnote) yang sudah default dari Kemenag RI. Guna membantu para beginner dilengkapi transliterasi (pengucapan) atau latin perkata dan kode tajwid huruf konsonan di atas khat. Istimewanya, ada panduan Al-Waqfu wa Al-Ibtida` (pause-start) di setiap ayat yang panjang dan blok/arsiran ayat-ayat doa. Luar biasanya lagi, ada tesaurus dalam box berisi Asbabun-Nuzul, Tafsir, Tadabbur, Hadits yang dikutipkan langsung dari kitab-kitab Arab klasik. Lebih dari itu, pada bagian prelim dan poslim terdapat puluhan halaman yang sangat berfaedah mulai dari Metode Brillian: 6 Langkah Cepat Baca Al-Qur`an Sejak Buta Huruf Arab, surat tashih, hukum-hukum tajwid dan makharijul-huruf, tabel ayat-ayat tasbih, dzikir pagi-petang dengan khat ekstra besar, dia khatam Al-Qur`an plus terjemah dan bagan 99 Asmaul Husna plus terjemah.
Dengan seluruh kelengkapan fiturnya ini, Mushaf Al-Ihsan layak Anda miliki dan hadiahkan serta waqafkan. Segera borong sebelum stok menipis. Rekomendasikan kepada siapa saja yang masih buta huruf Arab agar mereka tidak putus asa dari Al-Qur`an sehingga semuanya bisa ihsan. Tersedia ukuran A5 dan A4. Untuk diketahui, Mushaf Al-Ihsan Alfasyam ini diterbitkan dengan sentuhan tangan langsung Ust. H. Brilly Y. Will., M.Pd. (UBER/Jibril) founder Asmaul Husna Universe. Pembelian ecer dan grosir bisa melalui 082140888638 atau www.tiktok.com/@gudangkitabsuci atau www.shopee.co.id/brillyelrasheed.
Post a Comment