Sejarah Asmaul Husna yang Mungkin Belum Anda Ketahui Dibongkar Pertama Kali Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed (UBER)
Allah ada sebelum segala sesuatu karena Dia Al-Awwal. Tidak ada makhluq selain-Nya yang lebih dulu ada karena semua makhluq adalah ciptaan-Nya. Dia memiliki nama-nama yang indah sebelum menciptakan makhluq termasuk sebelum ada bahasa manusia. Bahasa manusia pertama kali diajarkan oleh Allah kepada Nabi Adam. Allah pula yang mengajarkan nama-nama-Nya (Asmaul Husna) kepada Nabi Adam. Nabi Adam mengajarkan kepada seluruh keturunannya. Para Nabi mulai dari Nabi Nuh (yang diutus pasca Nabi Adam) hingga Nabi Muhammad seluruhnya mengajarkan Asmaul Husna.
Diriwayatkan dari Nabi, “Allah memiliki empat ribu nama. Seribu nama hanya diketahui oleh Allah; seribu yang lain hanya diketahui oleh Allah dan para malaikat; seribu selanjutnya hanya diketahui oleh Allah, para malaikat, dan para nabi; serta seribu terakhir diketahui oleh kaum Mukmin. Rinciannya, tiga ratus nama disebut dalam Taurat, tiga ratus dalam Injil, tiga ratus dalam Zabur, dan seratus dalam Al-Qur’an. Adapun atau nama-nama yang ada dalam Al-Qur’an sembilan puluh sembilan darinya disebutkan secara zhahir dan satu nama disembunyikan. Barangsiapa dapat menyebutkannya maka ia akan masuk Surga.” [Lawami’ Al-Bayyinat li Ar-Raziyy hal. 152; Fat-h Al-Bari 11/220]
Asmaul Husna bukan baru ada ketika Nabi Muhammad mengajarkan kepada para shahabat beliau. Asmaul Husna sudah ada sejak Nabi Adam bahkan sejak azali (zaman tanpa awal dan waktu) karena Asmaul Husna adalah nama Allah. Asmaul Husna bisa berbeda penyebutannya secara lisan menyesuaikan bahasa yang dipakai para nabi ketika mengajarkannya kepada kaumnya. Kita mengenal Asmaul Husna berbahasa Arab karena Nabi Muhammad berbahasa Arab.
Dulu, musyrikin Jahiliyyah Jazirah Arab menciptakan banyak patung berhala dengan maksud benda-benda tersebut memiliki kekuatan magis untuk memberi pertolongan, tapi mereka juga percaya Allah tapi tidak sepenuhnya. Datanglah Nabi Muhammad mengingatkan ajaran para rasul semuanya bahwa cukup Allah sebagai tuhan yang mana Dia bisa memenuhi semua hajat kita sesuai kehendak-Nya yang terepresentasikan melalui Asmaul Husna. Semula, musyrikin Jahiliyyah sempat menolak konsep monotheisme Islam yang dibawa Nabi Muhammad dan seluruh Nabi sebelumnya karena mereka terbiasa dengan banyak tuhan untuk masing-masing keperluan mereka. "Bagaimana bisa satu tuhan memenuhi berbagai urusan kita?"
Asmaul Husna bukanlah nama-nama tuhan/dewa. Asmaul Husna adalah nama/sebutan/panggilan untuk Allah sesuai dengan kehebatan-kehebatan-Nya. Asmaul Husna diajarkan dalam Islam tidak berarti adopsi ajaran paganisme panteistik politheis. Sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad sudah mengajarkan bahwa Allah Mahaesa Mahatunggal memiliki banyak sifat dan nama. Ada tiga patung berhala yang dinamai oleh musyrikin Jahiliyyah Jazirah Arab dengan Al-Lat, Al-’Uzza, Manat. Tiga nama tersebut ternyata plesetan (penyelewengan) dari nama Allah (Asmaul Husna) Al-Ilah, Al-’Aziz, dan Al-Mannan.
Yang dikenal luas, Asmaul Husna berjumlah 99. Sebenarnya, jumlah Asmaul Husna tidak terbatas. Ada Imam Fakhruddin Ar-Raziyy yang berhasil menemukan dalil untuk 4.444 Al-Asma` Al-Husna. Diantara nama Allah yang ada dalilnya namun tidak tercantum dalam daftar 99 ini antara lain Al-Kaafii, Al-Musta’aan, Al-Qariib, Al-Witr, Ad-Dayyaan, Al-Hannaan, Al-Jawwaad, Al-Musa’’ir, Al-Mughiits, Al-Fard, Al-Mun’im, Al-Mu’iin, Asy-Syaafii, Al-Muhsin, Al-Maulaa, As-Sattaar, As-Sayyid, As-Subbuuh, Al-Fa’’aal, Al-Hayiyy, Al-Ghayyuur, Al-Khallaaq, Al-Mudabbir, dan lain-lain. Sebenarnya kami sudah menyusun Al-Asma` Al-Husna dalam bentuk poster dalam jumlah 165. 165 ini singkron dengan 1 rukun ihsan, 6 rukun iman dan 5 rukun Islam.
Post a Comment