Ilmu Asmaul Husna Justru Dasar Paling Awal untuk Dipelajari Setiap Muslim, Begini Uraian Ustadz H. Brilly El-Rasheed (UBER)
Ilmu tentang Asmaul Husna termasuk ilmu wajib yang mendasar yang pertama-tama harus dipelajari oleh setiap muslim. Bisa jadi, amal sebanyak apapun tidak dianggap oleh Allah kalau pelakunya punya keyakinan yang salah akibat tidak mengenal Asmaul Husna. Seseorang yang tidak tahu Asmaul Husna satu persatu sangat mungkin bahwa yang disembahnya bukan Allah tapi imajinasinya sendiri tentang Allah.
Tidak sedikit muslim yang mencibir, “Buat apa sibuk membahas Allah. Sibuk membahas Allah tidak membuat dapat uang. Sibuk bekerja saja, banyak berbuat untuk umat, lebih bermanfaat, ada hasil nyatanya, anak-istri butuh sandang-papan-pangan, banyak orang-orang faqir yang butuh makan, mereka tidak kenyang dengan Anda membahas Allah.” Bully-an semacam ini jelas menunjukkan kepincangan akal. Berapa banyak orang yang bekerja nyatanya tidak selalu sukses kaya raya. Berapa banyak orang sibuk berkontribusi untuk umat dan aksi-aksi nyata, nyatanya tidak mampu menjaga imannya dari serangan ghazw al-fikriyy (perang pemikiran), akhirnya murtad atau kafir tanpa sadar.
Dalam Raudhah Ath-Thalibin, Imam Al-Ghazaliyy mengungkapkan, Pertama-tama, engkau harus mengetahui dan mengenal sesembahanmu, lalu menyembahnya. Bagaimana bisa kau menyembah Dzat yang tidak kaukenal Asma dan sifatsifat Dzat-Nya, sifat wajib dan mustahil bagi-Nya. Atau, barangkali engkau meyakini sesuatu dalam sifat-sifat-Nya dengan keyakinan yang tidak benar sehingga ibadahmu sia-sia. Setelah itu, engkau dituntut mengetahui kewajiban-kewajiban syariat yang wajib kaukerjakan agar dapat menunaikan apa yang telah diperintahkan. Engkau pun wajib mengenali larangan-larangan syariat yang harus kautinggalkan supaya kaubisa meninggalkannya. Ketahuilah, ilmu yang menjadi kewajiban setiap mukalaf itu ada tiga macam. Pertama, ilmu tauhid. Kewajibanmu adalah sejauh mengetahui dasar-dasar agama dan kaidah-kaidah akidah. Kedua, ilmu sirri, yaitu ilmu yang berhubungan dengan hati beserta peran-perannya, baik kewajiban maupun larangan. Ketiga, ilmu ibadah lahiriah yang berkaitan dengan tubuh dan harta. Kemudian, Allah mewajibkanmu untuk mengetahui apa yang wajib kauketahui dan menunaikan apa yang wajib kaukerjakan, serta meninggalkan segala hal yang wajib kautinggalkan. Dengan demikian, engkau telah menunaikan semua yang diwajibkan Allah kepadamu sehingga jadilah kau ahli ilmu yang beramal. Dan, hanya kepada Allah tempat meminta pertolongan.
Post a Comment