Asmaul Husna Hanya Diperalat untuk Pemuas Nafsu Duniawi, Astaghfirullah
Asmaul Husna diajarkan oleh Allah kepada manusia diantaranya adalah sebagai wasilah bagi para hamba untuk memohon kepada-Nya. Memang sangat bagus dan demikianlah ajaran Islam yakni apa-apa Allah. Ketika kita butuh apapun kita gunakan Asmaul Husna yang relevan untuk minta kepada Allah agar memenuhi kebutuhan kita. Hanya saja kita sudah terlalu lama terdidik untuk hanya berhubungan dengan Allah secara transaksional bahkan komersial.
Dengan sebab kita tahu dan yakin bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa-doa yang teriring Asmaul Husna lantas kita tertipu oleh diri kita sendiri. Ketertiban itu menjelma menjadi sikap kapitalis kepada Allah. Monetisasi Asmaul Husna menjadi kultur yang masif. Eksesnya, kita hanya menyebut-nyebut Asmaul Husna demi mulusnya urusan kita dan terpenuhinya hajat kita. Memang baik, daripada menyebut-nyebut tuhan selain Allah.
Asmaul Husna diajarkan oleh Allah juga untuk wasilah insan memuji-memuja Allah tanpa tendensi. Murni. Cinta kelas tinggi ialah cinta tanpa tanda jasa. Penyanjung terhebat adalah yang tulus tanpa akal bulus. Kita hamba Allah, bukan hamba dunia atas nama Allah yakni memanfaatkan Allah demi tergapainya dunia. Kenapa kita tidak bisa mengagumi Allah berbekal Asmaul Husna tanpa ada maksud? Kalau bukan karena tauhid kita lemah, lalu apa lagi?
Seyogyanya ‘manusia Asmaul Husna’ mendayagunakan Asmaul Husna untuk mengelu-elukan Allah tanpa pamrih apapun. Biar Allah yang mengurus urusan kita. Cobalah, sebagai latihan, kadang baca Asmaul Husna demi hajat, kadang demi Allah semata, bukan demi apapun, pure demi mengagumi Allah. Nanti, lama-kelamaan, kita akan menjadi hamba yang tulus bukan modus, menyebut-nyebut Asmaul Husna demi Allah bukan lagi demi hajat.
Apa susahnya sih kita pasrah kepada Allah atas urusan kita lalu kita sibuk memuji-memuja Allah melalui Asmaul Husna hingga tidak sempat meminta? Faktor utamanya, karena kita anggap Allah harus tunduk di bawah kemauan kita hanya lantaran kita sudah merapal Asmaul Husna. Mereview hal-hal non-ukhrawi saja kita bisa sangat detail padahal kita tidak dapat apa-apa selain kepuasan dan prestise. Kenapa untuk mereview Allah melalui Asmaul Husna-Nya, kita masih butuh imbalan?
Kiranya, kita perlu bagi waktu, kadang tulus kepada Allah dalam mewirid Asmaul Husna tanpa target-target keduniaan dan kadang menggunakan Asmaul Husna untuk mengundang pertolongan-Nya dalam rangka menjalankan perintah-Nya. Tidak akan rugi atau terbuang sia-sia waktu kita yang mahal tatkala kita menggemakan Asmaul Husna tanpa berharap timbal-balik dari Allah. Kita tetap beruntung. Untuk menyatakan 1 + 1 = 2, kita tidak butuh penghargaan kan? Kenapa untuk mengagungkan Allah dengan Asmaul Husna-Nya kita butuh reward dan apresiasi berupa hal-hal duniawi?
Merapal Asmaul Husna ribuan kali demi tercapainya keperluan materialistis atau immaterialistis non-ukhrawi, kita bisa dan mau berlelah-lelah. Merapal Asmaul Husna ribuan kali demi Allah, kenapa kita keberatan? Meski Allah tidak butuh pujian kita. Allah juga tidak menjadi lebih mulia gara-gara kita unggul-unggulkan. Kita menjunjung tinggi Allah ‘hanya’ sebagai konsekuensi kehambaan kita. Pun demikian, andaikata kita masih dalam maqam sibuk meminta-minta kepada Allah dan belum bisa rela tulus memuji Allah tanpa intensi, ma fi musykilah, jalani saja maqam itu, tetaplah mendayagunakan Asmaul Husna untuk mendapatkan pertolongan Allah untuk hajat kita. Suatu saat, naik ke maqam tajrid!
Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis.
Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)
Post a Comment