Header Ads

Isim Dhamir Huwa (Dia) Merupakan Asmaul Husna Seperti Dijelaskan Imam Ibnu Hajar Bersanad Hingga Generasi Salaf



Kajian Asmaul Husna sangat impresif untuk terus dibahas. Membahas Allah melalui Asmaul Husna-Nya berarti membahas sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk. Asmaul Husna semakin dibahas semakin terasa manusia tidak mampu untuk mencapai puncak pemahaman tentang Allah. Bagaimanapun juga kita membahas Asmaul Husna berdasarkan logika bahasa yang dipinjam Allah untuk menerangkan diri-Nya sesuai kapasitas akal manusia. 


Surga saja diciptakan Allah tidak pernah dilihat oleh manusia manapun, tidak pernah didengar, tidak pernah terbersit dalam pikiran. Kita memiliki keyakinan tentang surga adalah berdasarkan olah nalar terhadap teks-teks sakral yakni Al-Qur'an dan Al-Hadits. Jika seperti itu kita memahami surga oleh karena kita tidak pernah benar-benar masuk surga maka demikian halnya kita memahami Allah. 


Dari seluruh jumlah Asmaul Husna yang Infinity alias tidak terhingga para ulama menaruh perhatian untuk mendiskusikan mana Asmaul Husna yang paling absolut kedahsyatan energinya bagi hajat insan. Diskusi tersebut tidak bertendensi untuk mengesampingkan sebagian Asmaul Husna untuk diyakini sebagai tidak berkhasiat. Diskusi tersebut justru sebagai wasilah bagi sebagian hamba yang membutuhkan fast respon dari Allah melalui Asmaul Husna yang terhebat. Diskusi tentang Asmaul Husna yang paling luar biasa diberi judul Al-Ism Al-A’zham, secara Google Trend ditulis Ismul A’zhom. 





Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid ikut urun rembug dalam diskusi klasik ini dengan menyitir, 

وقد اختلف هؤلاء المعينون في الاسم الأعظم على أربعة عشر قولاً! وقد ساقها الحافظ ابن حجر رحمه الله في كتابه "فتح الباري" (11 / 224، 225) وهي: 1. هو ! 2. الله 3. الله الرحمن الرحيم 4. الرحمن الرحيم الحي القيوم 5. الحي القيوم 6. الحنان المنان بديع السماوات والأرض ذو الجلال والاكرام الحي القيوم 7. بديع السماوات والأرض ذو الجلال والاكرام 8. ذو الجلال والإكرام 9. الله لا إله إلا هو الأحد الصمد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد 10. رب رب 11. دعوة ذي النون في بطن الحوت "لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين" 12. هو الله الله الله الذي لا إله إلا هو رب العرش العظيم 13. هو مخفي في الأسماء الحسنى 14. كلمة التوحيد "لا إله إلا الله ".

Para ulama menentukan nama Allah yang paling agung berbeda pendapat menjadi empat belas pendapat. Al-Hafizh Ibnu Hajar telah sebutkan di kitabnya ‘Fat-h Al-Bari, 11/224, 225. Yaitu, 1. Huwa 2. Allah. 3. Allah Ar-Rahman Ar-Rahim. 4. Ar-Rahman Ar-Rahim Al-Hayyu Al-Qayyum. 5. Al-Hayyu Al-Qayyum. 6. Al-Hannan Al-Mannan Badi’u As-Samawati wal-Ardhi Dzul-Jalali Wal-Ikram Al-Hayyu Al-Qayyum. 7. Badi’u As-Samawati wal-Ardhi Dzul-Jalali Wal-Ikram. 8. Dzul Jalali Wal Ikram. 9. Allahu Lailaha Illa Huwa Al-Ahad Ash-Shamad Al-Ladzi lam Yalid wa lam Yulad wa lam yakun laHu kufuwan ahad. 10. Rabb Rabb. 11. Doanya Dzun Nun di dalam perut ikan ‘Lailaha illa Anta SubhanaKa inni kuntu minazh-Zhalimin. 12. Huwa Allahu Allah Allah Al-Ladzi lailaha illa Huwa Rabb Al-Arsy Al-’Azhim. 13. Tersembunyi di daftar asma’ullah al-husna yang jumlahnya tidak terbatas. 14. Kalimah Tauhid ‘Lailaha illallahu’.

https://islamqa.info/ar/answers/146569/


Dalam fatwanya ini, Syaikh Munajjid tidak mengkritisi Imam Ibnu Hajar ini sedikitpun meskipun sempat menukil komentar miring dari Syaikh Al-Albaniyy yang membully sebagian ulama ketika membahas Al-Ism Al-A’zham dengan bantuan aksioma alias dalil ‘aqliyy. Titik interest dari narasi Imam Ibnu Hajar yang tidak dikritik Syaikh Munajjid ini, dan itu menunjukkan Syaikh Munajjid sepakat, yakni bahwa Allah punya Asmaul Husna: Huwa, Al-Hannan, Rabb Rabb (dengan double/pengulangan lafazh Allah), dan Huwa Allahu Allah Allah Al-Ladzi lailaha illa Huwa Rabb Al-Arsy Al-’Azhim (dengan tiga kali pengulangan lafazh Allah). Seperti jamak diketahui, Syaikh Munajjid merupakan penganut ‘madzhab’ Syaikh Muhammad bin ‘Abdil-Wahhab yang mainstream-nya adalah menentang habit kaum sufi (shufiyy) yang meyakini Huwa sebagai nama Allah dan mewirid lafazh Allah dan Huwa dalam jumlah banyak.


Dari sini kita memiliki argumentasi yang kuat yakni ternyata generasi Salaf dan khalaf biasa menjadikan Huwa sebagai bagian dari Asmaul Husna dan merapal lafazh Allah-Allah-Allah dalam jumlah banyak. Jelas lebih salaf Imam Ibnu Hajar daripada seluruh pengikut Syaikh Muhammad bin ‘Abdil-Wahhab. Maka dari itu, mari kita perbanyak mengucapkan maupun memikirkan Asmaul Husna sebagai representasi dzikrullah kita setiap saat baik dengan satu-dua Asmaul Husna, atau seluruh susunan/daftar Asmaul Husna yang berhasil ditemukan, atau lafazh Allah (Ism Mufrad) atau lafazh Huwa dengan mengaktifkan kesadaran kita bahwa yang kita maksud ialah Allah.


Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis. Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)


 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.