Plang Asmaul Husna Menjadi Media Dakwah Terefektif dan Wasilah Dzikir Terpopuler di Berbagai Kota Bahkan Desa di Indonesia
Plang Asmaul Husna bertebaran menghiasi jalan poros utama di berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Kita bersyukur karena plang-plang ini telah memperkenalkan masyarakat luas kepada Allah. Plang Asmaul Husna menjadi media dakwah terefektif sekaligus sebagai wasilah dzikir paling populer. Kultur ini perlu digalakkan agar semakin banyak masyarakat yang mengenal (makrifat) Allah.
Rasulullah dan para shahabat memang tidak pernah memasang plang nama-nama Allah. Kultur ini bid'ah tapi tidak sesat (dhalalah) sebab menjadi wasilah bagi kebaikan. Yang dipajang di plang adalah Asmaul Husna bukan foto artis wanita, informasi konser, bank ribawi dan lain-lain. Sebenarnya, pemasangan plang-plang Asmaul Husna punya akar tradisi.
Dalam At-Takhwif min An-Nar, Imam Ibnu Rajab Al-Hanbaliyy mengutip hadits yang diriwayatkan dari Samak bin Harb, ia berkata, Aku mendengar An-Nu'man bin Basyir berkhutbah dan ia mengatakan, Aku mendengar Rasulullah bersabda, "Kuperingatkan kalian mengenai dahsyatnya neraka! Kuperingatkan kalian mengenai dahsyatnya neraka!” Suara beliau begitu keras, hingga seandainya ada seorang laki-laki di pasar tentu ia akan mendengar perkataan yang beliau sampaikan dari tempat di mana aku berdiri ini, bahkan seandainya dia sedang membawa khamishah (salah satu jenis kain wol) di pundaknya maka seketika itu kain tersebut akan terjatuh ke tanah. [Diriwayatkan Ahmad]
Hadits ini dipraktekkan para ulama Salaf. Dalam At-Takhwif min An-Nar, Imam Ibnu Rajab Al-Hanbaliyy mencuplik reportase Yusuf bin ‘Athiyyah yang menyampaikan riwayat dari Ma'ali bin Ziyad, ia berkata, "Suatu malam, Haram bin Hayan berkeliling dan berteriak, 'Aku heran bagaimana mungkin orang-orang yang mengaku mencari surga bisa tidur?! Aku heran bagaimana mungkin orang-orang yang lari dari dahsyatnya neraka masih bisa tidur?!' Kemudian ia meneriakkan bacaan ayat, 'Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang kepada mereka di malam hari, di waktu mereka sedang tidur?' [QS. Al-A'raf [7]: 97]."
Ulama Salaf lainnya juga disitir oleh Imam Ibnu Rajab, Abu Al-Jauza' berkata, "Seandainya aku diberi kewenangan mengurusi manusia, tentu aku membangun sebuah menara di tepi jalan, lalu menugasi beberapa orang untuk berteriak, 'Neraka... neraka... untuk memberi peringatan kepada manusia." [Diriwayatkan Ahmad dalam Azh-Zuhd.] Diriwayatkan juga oleh putra beliau, Abdullah, dalam bab ini dari Malik bin Dinar, ia berkata, "Jika ada yang mau ikut bersamaku, aku akan naik ke Menara Bashrah dan menyeru kepada manusia, 'Neraka... neraka...." Ia kembali berkata, "Jika aku memiliki beberapa pembantu, tentu aku akan menugaskan mereka menyeru di menara dunia, 'Wahai manusia, neraka... neraka... untuk memberi peringatan kepada manusia.”
Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis.
Oleh Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)
Post a Comment