Nabi Muhammad Punya Nama Lain Ternyata Berasal dari Asmaul Husna | Terjemah Kitab Asy-Syifa | 082140888638
![]() |
082140888638 Terjemah Kitab Asy-Syifa |
وَمِنْ أَسْمَائِهِ - تَعَالَى - : الْهَادِي ، وَهُوَ بِمَعْنَى تَوْفِيقِ اللَّهِ لِمَنْ أَرَادَ مِنْ عِبَادِهِ ، وَبِمَعْنَى الدَّلَالَةِ ، وَالدُّعَاءِ . قَالَ اللَّهُ - تَعَالَى - : وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ [ يُونُسَ : 25 ] . وَقَالَ فِيهِ : وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ [ الْأَحْزَابِ : 46 ] . فَاللَّهُ - تَعَالَى - مُخْتَصٌّ بِالْمَعْنَى الْأَوَّلِ قَالَ - تَعَالَى - : إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ [ الْقَصَصِ : 56 ] . وَبِمَعْنَى الدَّلَالَةِ يُطْلَقُ عَلَى غَيْرِهِ - تَعَالَى - .
dan di antara nama-nama Allah Ta‘ala adalah Al-Hādī, yaitu dalam makna bahwa Allah memberi taufiq kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, dan juga bermakna menunjukkan dan mengajak, sebagaimana firman-Nya, “Dan Allah mengajak ke Dar As-Salām (Surga) dan menunjuki siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus” [QS. Yūnus: 25], dan firman-Nya tentang Nabi, “Dan sebagai penyeru kepada Allah dengan izin-Nya” [QS. Al-Ahzāb: 46], maka Allah Ta‘ala memiliki kekhususan dalam makna pertama, sebagaimana firman-Nya, “Sesungguhnya engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki” [QS. Al-Qashash: 56], dan dalam makna petunjuk (dalālah) maka bisa digunakan pula untuk selain Allah Ta‘ala;
وَمِنْ أَسْمَائِهِ - تَعَالَى - : الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ قِيلَ : هُمَا بِمَعْنًى وَاحِدٍ ، فَمَعْنَى الْمُؤْمِنِ فِي حَقِّهِ - تَعَالَى - : الْمُصَدِّقُ وَعْدَهُ عِبَادَهُ ، وَالْمُصَدِّقُ قَوْلَهُ الْحَقَّ ، وَالْمُصَدِّقُ لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ ، وَرُسُلِهِ ، وَقِيلَ : الْمُوَحِّدُ نَفْسَهُ ، وَقِيلَ : الْمُؤْمِنُ عِبَادَهُ فِي الدُّنْيَا مِنْ ظُلْمِهِ ، وَالْمُؤْمِنِينَ فِي الْآخِرَةِ مِنْ عَذَابِهِ .
dan di antara nama-nama-Nya Ta‘ala adalah Al-Mu`min dan Al-Muhaimin, dikatakan keduanya memiliki makna yang sama, maka makna Al-Mu’min dalam hak Allah Ta‘ala adalah yang membenarkan janji-Nya kepada hamba-hamba-Nya, membenarkan firman-Nya yang benar, membenarkan para hamba-Nya yang beriman dan para rasul-Nya, dan dikatakan pula maknanya adalah yang mengesakan diri-Nya, dan dikatakan pula: yang memberi rasa aman kepada hamba-hamba-Nya di dunia dari kezhaliman-Nya, dan kepada orang-orang beriman di Akhirat dari adzab-Nya; dan dikatakan Al-Muhaimin bermakna Al-Amīn (yang terpercaya), yang merupakan bentuk kecil darinya, lalu huruf hamzahnya diganti menjadi huruf hā`; dan dikatakan juga bahwa perkataan mereka dalam doa “āmīn” adalah salah satu nama dari nama-nama Allah Ta‘ala, dan maknanya sama seperti Al-Mu`min;
وَقِيلَ : الْمُهَيْمِنُ بِمَعْنَى الْأَمِينِ ، مُصَغَّرٌ مِنْهُ ، فَقُلِبَتِ الْهَمْزَةُ هَاءً . وَقَدْ قِيلَ : إِنَّ قَوْلَهُمْ فِي الدُّعَاءِ : آمِينَ إِنَّهُ اسْمٌ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ - تَعَالَى - ، وَمَعْنَاهُ مَعْنَى الْمُؤْمِنِ . وَقِيلَ : الْمُهَيْمِنُ بِمَعْنَى الشَّاهِدِ ، وَالْحَافِظِ . وَالنَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَمِينٌ ، وَمُهَيْمِنٌ وَمُؤْمِنٌ وَقَدْ سَمَّاهُ اللَّهُ - تَعَالَى - أَمِينًا ، فَقَالَ : مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ [ التَّكْوِيرِ : 21 ] . وَكَانَ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يُعْرَفُ بِالْأَمِينِ ، وَشُهِرَ بِهِ قَبْلَ النُّبُوَّةِ ، وَبَعْدَهَا ، وَسَمَّاهُ الْعَبَّاسُ ، فِي شِعْرِهِ مُهَيْمِنًا فِي قَوْلِهِ :
ثُمَّ احْتَوَى بَيْتُكَ الْمُهَيْمِنُ مِنْ خِنْدِفَ عَلْيَاءَ تَحْتَهَا النُّطُقُ
قِيلَ : الْمُرَادُ : يَا أَيُّهَا الْمُهَيْمِنُ قَالَهُ الْقُتَيْبِيُّ ، وَالْإِمَامُ أَبُو الْقَاسِمِ الْقُشَيْرِيُّ . وَقَالَ - تَعَالَى - : يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ [ التَّوْبَةِ : 61 ] ، أَيْ يُصَدِّقُ . وَقَالَ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : أَنَا آمِنَةٌ لِأَصْحَابِي فَهَذَا بِمَعْنَى الْمُؤْمِنِ .
dan dikatakan bahwa Al-Muhaimin bermakna Asy-Syāhid (yang menyaksikan) dan Al-Hāfizh (yang menjaga); dan Nabi adalah seorang yang terpercaya, muhaimin, dan mu’min, dan Allah Ta‘ala telah menyebut beliau sebagai Al-Amīn dalam firman-Nya, “Yang ditaati dan dipercaya di sana (di langit)” [QS. At-Takwir: 21], dan Nabi dikenal dengan gelar Al-Amīn, dan beliau terkenal dengan gelar itu sebelum kenabian maupun sesudahnya, dan Al-‘Abbās menyebut beliau sebagai Muhaimin dalam syairnya yang berbunyi, “Kemudian rumahmu yang muhaimin dari khindaf menguasai ketinggian yang di bawahnya adalah ikat pinggang-pinggang.” Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah “Wahai Al-Muhaimin (Yang Maha Mengawasi)”, demikian yang dikatakan oleh Al-Qutaibiyy dan Imam Abu Al-Qasim Al-Qusyairiyy. Allah Ta‘ala berfirman, "yu`minu billāhi wa yu`minu lil-mu’minīn" [QS. At-Taubah: 61], maksudnya membenarkan. Nabi bersabda, “Aku adalah penjaga keamanan bagi para sahabatku”, dan ini mengandung makna dari “Al-Mu`min”.
Demikian penjelasan Al-Qadhi 'Iyadh dalam Kitab Asy-Syifa.
![]() |
082140888638 Terjemah Kitab Asy-Syifa |
Post a Comment