Header Ads

Dampak Buruk Kemaksiatan Pada Kesehatan | Brilly El-Rasheed | 082140888638




Maksiat berpengaruh negatif terhadap kesehatan. Maksiat apapun membuat kualitas fisik maupun psikis menurun. Bukan sebatas dogma, secara logis, kegiatan-kegiatan maksiat membuat badan tidak sehat baik badan ekstrinsik (luar) maupun intrinsik (dalam). Fakta empiris merekam bagaimana orang-orang yang doyan melanggar aturan Allah pasti vitalitas tubuhnya menurun drastis atau gradual lalu kemudian penyakit-penyakit terdeteksi dalam keadaan komplikasi


Munculnya problem pada kesehatan bisa secara ujug-ujug mak bedunduk seakan-akan tanpa penyebab yang masuk akal tapi bisa juga logika tidak bisa menalar karena penyakit datang perlahan dan sederhana sehingga terlihat sepele. Kembali kepada standar sehat-sakit tadi, ahli maksiat mungkin merasa sehat-sehat saja, padahal sudah sakit efek dari maksiatnya, sedangkan ahli taat mungkin merasa sedang dihukum Allah padahal sakitnya kecil karena sadar setiap maksiat berbuah hukuman. Oleh karena itulah pelaku maksiat walau kecil bisa jadi tidak merasa sakit, tiba-tiba kronis bahkan kritis. Bukan tiba-tiba, bukan mendadak, tapi sebetulnya sudah sakit sejak lama, cuma penyakit tersebut berproses tapi tidak disadari.


Maksiat sekecil apapun berdampak destruktif pada kesehatan. Semua orang tidak ingin sakit. Uniknya, efek buruk maksiat sebagai pemicu penyakit disepelekan pelakon maksiat. Biasanya pengumbar hawa nafsu berpikir pincang dengan sibuk berobat zhahir. Tindakan medis tidak pernah dipastikan oleh tenaga kesehatan manapun bahwasanya pasti menyembuhkan. Obat zhahir yang semahal apapun, jika maksiat masih terus dijalani atau hukuman atas maksiat sudah terlanjut berlangsung, maka tidak akan sembuh total, bahkan bisa jadi semakin parah perih sakitnya.


‘Banjir realita’ Sunnatullah sudah sangat dahsyat. Siapa yang berzina, berhomoseks, memerkosa, ‘sekadar’ berselingkuh atau merebut suami/istri orang pasti ada saatnya terjangkiti penyakit kelamin, gagal ginjal, keputihan, kanker payudara, HIV AIDS, wasir, atau lainnya. Siapa yang mabuk-mabukan pasti bau badannya busuk, livernya rusak, paru-parunya meradang, putih bola matanya memerah, belum lagi kecelakaan ketika berkendara, atau lainnya. Siapa yang sadis-anarkis suatu waktu akan terkena patah tulang, kecelakaan kerja, jantung koroner, tekanan darah tinggi, sesak napas, atau lainnya. Siapa yang merebut tanah orang, menipu, mencuri, korupsi, membunuh karakter, merusak alam akan ada masanya terkena stroke, lumpuh otak, amnesia, down syndrome, hingga hilang akal waras otomatis berak-kencing sembarangan, ingus-liur tidak terkontrol, atau lainnya. Siapa yang hedon (tana’’um) meninggalkan shalat dan puasa akan tiba deadlinenya luka lambung, batu empedu, radang usus, tipes, demam berdarah, atau lainnya. Siapa makan-minum yang haram pada gilirannya akan terserang tumor otak, diabetes, lupus/autoimun, atau lainnya. Siapa yang bertransaksi haram, trafficking, judi bukan tidak mungkin akan terinfeksi cacar, kusta, ambeien, maag, vertigo, atau lainnya. Siapa mulutnya pedas atau lambe turah bisa saja terkena flu tulang, sariawan akut, konstipasi, asam urat, pembuluh darah pecah, atau lainnya.


Kejadian-kejadian sakit amat sangat banyak dan rasio manusia tidak selalu bisa menangkap kausalitas maksiat-penyakit. Allah menjadikan peristiwa demi peristiwa sebagai kaca bagi kita. Kita bisa merunut kasus-kasus kemaksiatan penderita sakit ketika masih sehat. Kita jadikan ‘ibrah apa saja di muka bumi ini sehingga kita takut bermaksiat seperti itu kalau-kalau juga terjangkiti penyakit yang sama. Tidak ada ceritanya ahli maksiat akan baik-baik saja, yang ada hanyalah kita tidak tahu penyakit atau problem hidup yang dideritanya. 







 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.