Biografi Musnidud-Dunya Syaikh Yasin Al-Fadaniyy | Brilly El-Rasheed | 082140888638
Syaikh Yasin Al-Fadaniyy wafat pada Jum’at, 28 Dzul Hijjah 1410 H./20 Juli 1990 M. di makamkan di Ma’la, Makkah. Tanggal lahir beliau adalah 27 Sya'ban 1335 H/ 17 Juni 1915 M, di Makkah. Panjang umur beliau 75 tahun. Syaikh Yasin Al-Fadaniyy yang mempunyai banyak murid dari Jawa diantaranya KH. Maimun Zubair Sarang, KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo, KH. 'Abdullah Faqih Langitan, KH. Cholil Bisri Rembang, KH. Mahrus 'Aliyy Lirboyo, KH. M. A. Sahal Mahfudz Pati, KH. Azhary Marzuqi Kotagede, KH. 'Aliyy Ma'shum Krapyak, KH. Ahmad Marwazie Betawi, dan lain-lain. Di luar Jawa juga banyak seperti Abah Guru Sekumpul dan circle beliau. Di Madura ada KH. Barizi Fathullah, KH. Ghazali Fathullah, dan KH. Thaifur Ali Wafa. Di NTB ada TGH. Husnuddu’at H. Sukarnawadi S.Ag. Dan masih banyak lagi para ulama yang meriwayatkan dari Syaikh Yasin Al-Fadaniyy, baik secara langsung maupun lewat perantara.
Di Makkah, Mesir, Yaman, Lebanon, Maroko, Turki, Iraq, India, dan negara-negara lainnya juga amat sangat banyak murid-murid beliau yang menjadi ulama-ulama internasional. Prof. Dr. Muhammad Al-Malikiyy bin ‘Alawiyy bin ‘Abbas bin ‘Abdul-’Aziz Al-Makkiyy Al-Hasaniyy juga belajar kepada beliau sebagaimana Syaikh Yasin belajar kepada ayah beliau yakni As-Sayyid ‘Alawiyy. Syaikh ‘Abdullah Al-Ghummariyy saja mengakui kepakaran Syaikh Yasin, "Menurut kami ulama Ahli Sanad abad ini adalah guru kami Sayid Ahmad Rafi' Ath-Thahthawiyy. Sekarang ulama Ahli Sanad abad ini adalah Syekh Yasin Al-Fadaniyy, tanpa pertentangan."
Prof. Dr. Said Agil Al-Munawwar selama studi S2 hingga S3 di Universitas Ummul Qura juga menimba ilmu kepada Syaikh Yasin Al-Fadaniyy. Beberapa kali dalam proses penelitian doktoral, As-Sayyid Said Agil menemukan hadits-hadits yang tidak beliau ketahui siapa yang meriwayatkannya, maka beliau segera mendatangi Syaikh Yasin. Dan baru saja duduk, Syaikh Yasin sudah tahu. “Agil, ente punya musykilah (kesulitan), ya?” “Ya, ada hadits-hadits yang belum ana temukan siapa yang meriwayatkannya.” Ia pun membacakan hadits-hadits yang dimaksud. “Besok pagi ke sini. Nanti malam ana tanya dulu kepada Rasulullah.” Kaget mendengarnya, untuk meyakinkan, “Bertanya kepada siapa, Syaikh?” “Kepada Rasulullah,” jawab Syaikh Yasin menegaskan. Keesokan harinya, Syaikh Yasin sudah dapat menyebutkan siapa yang meriwayatkannya dan di kitab apa adanya.
Jumlah guru Syaikh Muhammad Yasin Al-FadaniYY mencapai kisaran 700 orang, lelaki maupun perempuan. Ternyata banyak di antara guru Syaikh Yasin dari kalangan Sadah Ba'alawiyy. Sebut saja misalnya Sayyid Muhsin Al-Musawa Palembang, Sayyid 'Abdullah bin 'Umar bin Ahmad Asy-Syathiriyy Tarim, Sayyid ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Muhsin Assegaf Seiwun, Sayyid Salim bin Hafizh Tarim (Kakek Habib ‘Umar bin Hafizh), dan masih banyak lagi. Termasuk dalam Al-’Ujalah ini ada beberapa sanad musalsal yang melalui para habaib.
Termasuk guru Syaikh Yasin adalah Al-Mudaddits Habib ‘Abdul-Qadir Bilfaqih (w. 1382 H / 1962 M), Malang. Syaikh Yasin menyebutkan dalam Al-Kawakib Ad-Darariyy, "Di antara guru-guru saya dari Asia Tenggara adalah Al-'Allamah Al-Muhaddits Al-Faqih An-Nabih Al-Musyarik Al-Imam Ad-Da'i Al-Wa'izh yang terkenal dengan panggilan Sayyid ‘Abdul-Qadir bin Ahmad bin Muhammad bin ‘Aliyy bin ‘Abdullah bin ‘Alawiyy bin ‘Abdullah bin ‘Umar Al-Husainiyy At-Tarimiyy .. yang terkenal dengan sebutan Bilfaqih sebagaimana pendahulunya. Dilahirikan di Tarim pada tahun 1316 H. Beliau berkunjung ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 1361 H. Beliau adalah shahibu Malang Jawa Timur."
Termasuk guru Syaikh Yasin adalah Al-Habib Al-Quthb Abu Bakar bin Muhammad bin 'Umar Assegaf Gresik (w. 1367 H/1957 M). Syaikh Yasin mengatakan dalam Al-Kawakib Ad-Darariyy, "Di antara guru saya dari Asia Tenggara adalah Al-Imam Al-'Allamah Al-Muhaddits Al-'Arif Billah Quthb pada zamannya, yaitu Sayyid Abu Bakr bin Muhammad bin 'Umar bin Abu Bakar bin 'Umar bin Seggaf Assegaf, yang terkenal dengan sebutan Assegaf seperti para pendahulunya. Dilahirkan di daerah Besuki (Situbondo) pada tahun 1282 H. Lalu terakhir tinggal di Gresik."
Yang menarik, Syaikh Yasin memberi catatan kaki pada dawuh beliau "Al-Muhaddits" yang membahas sisi ahli haditsnya Habib Abu Bakar Gresik. Syaikh Yasin mengungkapkan, "Berulang kali telah dibacakan di hadapan Sayyid Abu Bakar Assegaf Gresik Al-Kutub As-Sittah (6 kitab induk hadits). Sebagaimana beliau juga memiliki banyak majelis dalam pembacaan kitab-kitab musnad dan sunan. Dahulu beliau sangat gandrung membaca kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Al-Ghazaliyy."
Termasuk guru Syaikh Yasin adalah Al-Habib ‘Aliyy bin ‘Abdurrahman Al-Habsyiyy Kwitang Jakarta (w. 1968 M). Syaikh Yasin mencatat, "Di antara guru saya dari Asia Tenggara adalah Al-'Allamah Ad-Da'i ila Allah Al-Wa'izh Al-Kabir Sayyid Abu Al-Hasanat Nuruddin ‘Aliyy bin ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Muhammad Al-Habsyiyy Kwitang Jakarta. Dilahirkan di Jakarta (Betawi) pada Malam Ahad, 20 Jumadil Akhir 1286 H."
Dari didikan para guru, Syaikh Yasin membuahkan cukup banyak karya, diantaranya yang masterpiece adalah Al-’Ujalah ini, kemudian Fat-h Al-'Allam Syarh Bulugh Al-Maram, Ad-Durr Al-Madhud fi Syarh Sunan Abu Dawud, Nail Al-Ma'mul Hasyiyah 'Ala Lubb Al-Ushul, Al-Fawa`id Al-Janiyyah 'Ala Al-Qawa'id Al-Fiqhiyyah, dan lainnya.


Post a Comment