Alur Aksiomatika Kitab Asy-Syifa Bisa Menyembuhkan Atas Izin Allah | Brilly El-Rasheed | 082140888638
![]() |
| 082140888638 Terjemah Kitab Asy-Syifa |
Para hamba dunia akan merasa janggal bagaimana bisa sekadar komat-kamit merapal Asmaul Husna bisa membuat hidup ringan, urusan lancar, kesehatan terjaga, kerjaan gampang, anak-cucu shalih-shalihah, istri/suami penuh cinta, banyak relasi yang support system bukan toxic, harta berkecukupan, dan seterusnya. Harusnya janggal pula dengan usaha tangan, mulut, otak, kaki manusia yang bisa membuat kehidupan berjalan. Semua daya-upaya manusia kalau bukan karena diurus oleh Allah sekaligus sesuai iradah Allah pasti kocar-kacir alias morat-marit (Jawa: tambah ruwet). Berapa banyak para pemimpin yang berhasil di kepemimpinannya tapi carut-marut rumah tangganya. Berapa banyak para trilyuner yang berhasil di usahanya tapi kacau-balau kesehatannya dan anak-cucunya.
Kembali, obat-obatan medis dan nonmedis digunakan dan dipercaya sesungguhnya karena pengalaman empiris dan atau uji klinis. Tidak pernah ada obat yang secara mandiri berfungsi melainkan atas izin Allah. Dokter dan terapis manapun tidak berani menjamin obat pasti menyembuhkan, melainkan hanya, “Biasanya obat ini dan itu menyembuhkan ini dan itu.” Sedangkan Allah telah menjamin Al-Qur`an adalah obat segala penyakit. Bersamaan dengan itu berfungsinya Al-Qur`an sebagai syifa bergantung izin Allah baik izin kauniyyah maupun syar’iyyah. Artinya, misalnya, ketika ahli maksiat berobat dengan Al-Qur`an bisa jadi tidak sembuh oleh sebab adanya dosa yang belum ditaubati dan diampuni Allah. Namun, Al-Qur`an tetap menjadi syifa baginya, setidaknya mengurangi sakit dan meredam murka Allah.
Jangankan Al-Qur`an dan sekaligus Asmaul Husna, Kitab Asy-Syifa juga menjadi syifa (healing). Karya monumental Al-Qadhi ‘Iyadh yang biasa diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Healing ini menyajikan kalimat-kalimat positif tentang Nabi Muhammad dan seluruh Nabi, ditambah bahasa penulisnya yang puitis. Kita sama-sama tahu bahwa seluruh pakar medis-nonmedis memvalidasi apapun teks/ucapan positif bisa menjadi sumber healing (syifa`) bagi jiwa dan raga.
Dalam Kitab Asy-Syifa kita mendapatkan kabar terindah tentang Rasulullah. Seorang pecinta bahagia dan sehat-bugar hanya dengan membaca surat cinta atau mendengar kabar tentang sang kekasih. Kitab Asy-Syifa sudah terbukti secara uji klinis dan pengalaman empiris sejak sekira 900 tahun silam bisa menyembuhkan dan merecovery (memulihkan). Terlampau banyak testimoni tentang Kitab Asy-Syifa.
Shaykh Dr. Abdul Karim Newman mengatakan bahwa Kitab terpenting dan penuh barakah setelah Al-Qur`an adalah Shahih Al-Bukhariyy lalu Asy-Syifa karya Al-Qadhi ‘Iyadh, kata Al-Khafajiyy ulama madzhab Asy-Syafi’iyy, para ulama pendahulu mengatakan Kitab Asy-Syifa mujarrab (teruji klinis) bisa menyembuhkan penyakit jika dibaca. Dikatakan oleh Syaikh Dr. Ahmad Nabawiyy Al-Azhariyy, “Tidak ada kitab yang ditulis menyamai Kitab Asy-Syifa, sebelum maupun sesudahnya. Ada pepatah, “Asy-Syifa milik ‘Iyadh untuk mereka yang menginginkan syifa (kesembuhan).” Banyak ulama yang menghafalnya seperti menghafal Al-Qur`an dan Shahih Al-Bukhariyy.” Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Jabr menegaskan, “Selama 9 abad disaksikan dari generasi ke generasi, kitab ini diberi barakah (oleh Allah). Tidaklah dibaca pada orang yang sakit kecuali dia pasti sembuh, tidaklah ada di sebuah rumah kecuali rumah tersebut tidak akan terbakar, tidaklah dibawa oleh orang yang sedang berlayar kecuali tidak akan tenggelam.”
Tidak sedikit ulama Salaf dan khalaf yang berprinsip bahwa dengan membaca Kitab Asy-Syifa karya Al-Qadhi ‘Iyadh seseorang akan mendapatkan kesembuhan karena di dalamnya penuh sesak kenangan indah dan aksiomatika sehat tentang Rasulullah. Para pemuja lawan jenis sekadar membaca surat cinta darinya, memandang fotonya, mendengar kabar tentangnya, mencium aroma yang mirip dengannya, berada di tempat yang pernah disinggahinya, itu semua bisa membuat bahagia sehingga segala sakit sirna.
Dalam Al-Wâbil Ash-Shayyib; 67 Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan tentang keistimewaan gurunya yakni Imam Ibnu Taimiyyah, “Allah mengetahui bahwa aku tidak melihat orang yang lebih baik kehidupannya sama sekali dari beliau, bersamaan dengan sempitnya hidup beliau dan tidak adanya kesejahteraan dan dalam keadaan dipenjara, diteror serta terzhalimi. Bersamaan dengan itu, beliau adalah orang yang paling baik kehidupannya, paling lapang dadanya, paling kuat hatinya, serta paling bahagia. Nampak indahnya kenikmatan pada wajahnya. Dahulu kami apabila merasa sangat takut dan timbul prasangka-prasangka yang buruk serta terasa bumi ini sempit bagi kami, maka kami mendatangi beliau. Tidaklah kami melihatnya dan mendengar ucapannya melainkan telah hilang semua yang kami rasakan itu dan berubah menjadi kelapangan batin, kekuatan, keyakinan, dan ketenangan.” [https://islamqa.info/ar/answers/175604/]
![]() |
| 082140888638 Terjemah Kitab Kuning |



Post a Comment