Header Ads

Telah Terbit Al-'Ujalah fi Al-Ahadits Al-Musalsalah Bilingual | UD. Elrasheed Publisher | 082140888638







Al-'Ujalah fi Al-Ahadits Al-Musalsalah adalah sebuah kitab hadits yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Yasin Padang alias Al-Fadaniyy, seorang ulama Indonesia terkemuka yang tinggal di Makkah hingga wafat. Kitab ini berisi kumpulan hadits-hadits musalsal (berantai) yang paling terkenal di kalangan ulama, yang didiktekan oleh Syaikh Al-Fadaniyy kepada murid-muridnya yang bersungguh-sungguh dalam mempelajari hadits musalsal. Hadits musalsal adalah hadits yang disampaikan para pe-rawi (reporter) dari Nabi Muhammad secara turun-temurun, berurutan dan sama dalam keadaan dan situasi tertentu, baik secara perbuatan maupun perkataan. Kitab ini merupakan kitab yang unik dan langka, karena isinya hanya memuat matan hadits musalsal dan peng-isnad-annya. Hadits yang ada di dalam Al-’Ujalah sejumlah 113 riwayat.

Hadits musalsal memiliki sifat yang menjadi ciri khas yang diikuti dari rawi pertama sampai rawi terakhir. Dalam masalah kedudukan hukum belum tentu otomatis shahih apalagi mutawatir, namun tetap boleh diriwayatkan atau diajarkan, tidak otomatis maudhu’ juga. Hadits dha’if pun tidak mentah-mentah dibuang bak sampah oleh para ulama. Lebih baik mengambil ilmu dari hadits dha’if daripada dari manusia biasa sebab kedha’ifan hadits bisa jadi karena sanad bukan matan. Sebagai perbandingan, Syaikh Dr. Hisan bin Raghib Al-Qari dosen Universitas Damaskus menerangkan, “Para ulama sudah banyak yang meneliti hadits-hadits dha’if dalam Kitab Asy-Syifa yang agung ini. Para ulama sepakat menerima hadits dha’if dan tidak boleh menyetarakannya dengan hadits maudhu’. Imam Ahmad saja mengunggulkan hadits dha’if dari qiyas.”

Bisa dikatakan, kitab Al-’Ujalah ini penuh dengan sanad, matan hadits justru sedikit. Kita tidak akan mengenal Allah kecuali melalui Rasulullah. Kita tidak akan mengenal Rasulullah kecuali melalui para ulama pemegang sanad. Dikatakan oleh Syaikh Zakariyya bin Ahmad Ath-Thalib ketika sesi ijazahan kitab ini di Kalimatan Selatan, “Kita membaca sanad adalah untuk menyambungkan qalbu kita dengan shahib al-madad.” Logikanya seperti seorang pecinta berkali-kali menyebut-nyebut nama sesuai yang dicintainya demi menjaga kebulatan/keutuhan cintanya dalam qalbunya. Di samping itu, dengan membaca sanad, kita menjadi aware (sadar) ternyata yang belajar Islam sudah banyak, tidak akan lagi sesumbar, “Baru saya yang paling concern terhadap Islam. Tidak ada sebelumnya yang perhatian terhadap Islam. Sayalah yang pertama paham Islam yang sebenarnya.” Ini igauan orang halu. 

Penerbit: UD. Elrasheed Publisher
Dimensi: A5 (15x21cm)
Tebal: xx + 360 halaman
Cover: Soft Cover Glossy
Kertas: HVS Putih
Tinta: Hitam




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.