Urgensitas Belajar Aqidah Dri Generasi Salaf | Brilly Elrasheed | 082140888638
Islam secara ilmu terpolar menjadi banyak fan: 'aqidah, tafsir, hadits, fiqih, akhlaq, tashawwuf dan lain-lain. Semua disiplin ilmu dan subdisiplinnya masing-masing mesti dipelajari oleh umat Islam sesuai kemampuan. Para ulama dari generasi ke generasi tidak henti-hentinya menggoreskan pena untuk merangkum cahaya-cahaya ilmu yang berpendaran di mana-mana. Ilmu paling mendasar untuk dituntut adalah 'aqidah.
Belajar Islam dari Salaf tentu lebih aman karena mereka hidup bersama Rasul atau tidak jauh dari masa hidup Rasul. Salaf punya informasi tentang Islam yang lebih valid. Keberislaman Salaf sudah digaransi oleh Rasul sebagai keberislaman terbaik. Generasi Salaf memiliki keberislaman yang paling mirip dengan Rasulullah karena mereka menyaksikan langsung bagaimana keberislaman Rasul atau bagaimana keberislaman para shahabat Rasul yang jelas-jelas sudah divalidasi oleh Rasul.
Perkembangan keberislaman dalam hal furu' sudah terasa sejak zaman Rasūlullāh masih hidup, ditandai dengan keberagaman keberagamaan, di mana menyeruak banyak ikhtilaf [kontroversi] di kalangan para sahabat Nabi yang menurut As-Suyūthiyy berpopulasi sebanyak 124.000 orang. Kemudian turun-temurun lahirlah generasi at-tābi'in yang jumlahnya hampir menyentuh angka 1 juta orang, termasuk di dalamnya adalah Al-Hasan Al-Başhriyy dan Abu Al-Qasim Al-Junaid Al-Baghdadiyy, Abu Yazid Al-Busthamiyy, dan lain-lain, termasuk para ulama 'pendiri' madzhab. Generasi Salaf beranak-pinak menjadi jutaan orang pada generasi atbā' at-tābi'in. Dalam ketiga generasi salaf [pious predecessors] terdapat bermacam corak atau versi keberislaman. Versi-versi keberislaman tersebut berlanjut hingga terkristalisasi menjadi madzhab-madzhab sebagai elaborasi pemahaman terhadap Islam, seperti Al-Hanafiyy, Al-Malikiyy, Asy-Syafi'iyy, Al-Hanābilah, dan lain-lain. Madzhab-madzhab tersebut terpolar dalam berbagai disiplin ilmu, Al-Qur`an, fiqih, Al-Hadīts, tārīkh, 'aqīdah, tashawwuf, dan lain-lain.
Muslim yang keliru 'aqidahnya maka 'ibadahnya bisa jadi tidak bernilai di sisi Allah. 'Aqidah artinya konstruk berpikir sebagai framework iman. Iman terbentuk oleh pikiran. Pikiran merupakan produk mekanisme nalar. Bahan baku nalar adalah teks dan ujaran. Apa saja yang dibaca dan didengar akan diproses oleh mekanisme nalar sehingga menjadi pikiran. Pikiran itulah yang menggerakkan manusia untuk membangun iman. Salah bacaan dan pendengaran akan berakibat fatal pada 'aqidah sehingga imannya tidak sempurna bahkan bisa batal alias kufur dan murtad. Ibadah yang salah atau kurang sempurna bisa membuat akhlaq tidak mulia.
Matan Ath-Thahawiyyah, Matan Ummul-Barahin/As-Sanusiyyah, Manzhumah ‘Aqidatul-’Awamm, Manzhumah Syu’abul-Iman li Al-Kusyiniyy, adalah empat dari sekian ratus atau bahkan ribu kitab 'aqidah. Kitab mereka boleh saja disebut kutaib (booklet) tapi teks mereka sangat menginfluence umat Islam global sehingga memiliki struktur 'aqidah yang lurus dan kokoh. Matan dan nazham dalam buku ini sudah teruji zaman dan selalu menang ketika diperdebatkan serta tidak butuh koreksi sedikitpun. Kita mesti belajar aqidah kepada para ulama melalui kitab-kitab mereka yang sudah dipegangi umat Islam sejak generasi salaf sampai hari ini.
UD. Elrasheed Publisher adalah sebuah indie publishing yang sudah menerbitkan lebih dari 234 buku (update Nopember 2025). Sebenarnya embrio UD. Elrasheed Publisher sudah beroperasi sejak medio awal tahun 2011 dan sudah menerbitkan puluhan bahan literasi. UD. Elrasheed Publisher menerbitkan buku cetak dan buku digital. Pembelian Buku Cetak: 082140888638 atau www.shopee.co.id/brillyelrasheed dan pembelian Ebook: Google Play Book dan www.myedisi.com/elrasheed.



Post a Comment