Ada Juga Ulama yang Mengkritik Kitab Asy-Syifa, Abaikan! | UD. Elrasheed Publisher | 082140888638
Kitab Asy-Syifa amat dikagumi seperti dikaguminya Kitab Shahih Al-Bukhariyy dan Kitab Al-Hikam. Meski demikian ada saja pihak yang kontra. Al-Qadhi Syamsuddin berkata dalam kitab Wafayat Al-A’yan, “Karangan-karangan Al-Qadhi 'Iyadh sangat berharga, tetapi di antara karangannya yang aku anggap paling bagus adalah kitab Asy-Syifa, tetapi sayangnya kitab tersebut dipenuhi dengan hadits-hadits yang dibuat-buat (dusta). Kitab tersebut tidak pernah dikritik oleh ulama lain, semoga Allah memberikan kepadanya balasan yang baik, dan menjadikan kitab Asy-Syifa sebagai kitab yang bermanfaat. Di dalam kitab tersebut terdapat pula berbagai macam ta`wil yang jauh dari kebenaran, kitab ini juga penuh dengan khabar-khabar Ahad yang mutawatir, oleh karena itu mengapa kita masih saja puas dengan khabar-khabar maudhu’ (palsu), dan kita pun menerima khabar yang penuh dengan dendam dan dengki, tetapi ingat bahwa sesuatu yang belum diketahui, dosanya dapat terampuni, bacalah kitab Dala`il An-Nubuwwah karya Imam Al-Baihaqiyy, karena kitab tersebut merupakan obat penyejuk hati dan juga sebagai cahaya petunjuk.”
Penilaian Al-Qadhi Syamsuddin ini tidak perlu kita gubris. Abaikan saja! Sudah terlalu banyak ulama yang meneliti sanad-sanad riwayat yang ada di Kitab Asy-Syifa dan terbukti riwayat-riwayatnya masih bisa diterima dengan syawahid-syawahid. Yang mengkritik Asy-Syifa juga hanya Al-Qadhi Syamsuddin dan Al-Hafizh Adz-Dzahabiyy saja, sepengetahuan kami. Adz-Dzahabiyy dalam kitab Siyar A’lam An-Nubala` mengatakan bahwa Kitab Asy-Syifa ini adalah karya yang bagus nan indah, meski Adz-Dzahabiyy juga menyayangkan beberapa riwayat yang tercantum di dalamnya karena dianggap validitasnya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Lagi pula, sebagai perbandingan, bagi peneliti hadits sudah pasti akrab dengan hadits-hadits musalsal, ada beberapa hadits musalsal yang dipastikan maudhu' tapi masih saja diriwayatkan dan diambil sisi positifnya alias hikmahnya. Bukan berarti kita membenarkan dan membolehkan hadits maudhu'. Kita tahu status hadits juga dengan standar ulama kan? Nah para ulama saja membolehkan meriwayatkan hadits musalsal yang maudhu' meski tidak membenarkan substansi matannya.
Syaikh Mushthafa Al-'Adawiyy, seorang tokoh peneliti hadits Salafiyy-Wahhabiyy turut serta mengomentari Kitab Asy-Syifa ini, "Kitab Asy-Syifa -secara umum- sangat bermanfaat namun di dalamnya ada banyak perkara yang butuh untuk diperingatkan. Namun menurut hemat kami, narasi ini butuh konfirmasi dengan tuntutan kepada Syaikh Al-'Adawiyy untuk membuktikan mana saja teks Kitab Asy-Syifa yang butuh untuk diperingatkan.
Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-'Aththas berkata,
أن قراءة كتاب الشفا للقاضي عياض مجربة لكشف الكرب
"Sungguh, membaca kitab Asy-Syifa karya Qadhi 'Iyadh itu mujarrab untuk menghilangkan kesusahan." [Tadzkir An-Nas hal. 310]
Post a Comment