Jahiliyyah Menolak Asmaul Husna | Brilly El-Rasheed | 082140888638
Sedangkal penelusuran penulis, tidak ada agama yang meyakini Tuhannya memiliki banyak nama-nama indah kecuali agama Islam. Hanya Islam yang mengajarkan bahwa Allah punya banyak nama, predikat, label, sifat/karakter. Sejumlah agama selain Islam menghindari penyebutan identitas tuhannya masing-masing karena merasa tuhan terlalu mulia untuk disebut. Mayoritas agama bukan Islam hanya mendoktrin tuhan dengan satu-dua nama saja, tidak lebih.
Allah Azh-Zhahir berfirman,
{كَذَلِكَ أَرْسَلْنَاكَ فِي أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَا أُمَمٌ لِتَتْلُوَ عَلَيْهِمُ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَنِ قُلْ هُوَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ (30) }
“Demikianlah, Kami telah mengutus engkau (wahai Muhammad) pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya engkau membacakan kepada mereka (Al-Qur’an) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah, "Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan yang benar selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan hanya kepada-Nya aku bertaubat.” [QS. Ar-Ra’d: 30]
Imam Ibnu Katsir menafsirkan, ”Yakni umat yang Kami utus kamu kepada mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka tidak mengakui-Nya, karena mereka menolak penyebutan Allah dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya. Dalam perjanjian Hudaibiyah mereka menolak menulis kalimat Bismillahir Rahmanir Rahim, dan mereka mengatakan, "Kami tidak mengenal Ar-Rahman dan Ar-Rahim" Demikianlah yang dikatakan oleh Qatadah, sedangkan hadis mengenainya berada di dalam kitab Shahih Al-Bukhariyy. Padahal Allah telah berfirman di dalam Kitab-Nya,
{قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى}
“Katakanlah, "Serulah Allah, atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kalian seru, Dia mempunyai al-asma al-husna (nama-nama yang terbaik). [QS. Al-Isra`: 110].” [Tafsir Ibnu Katsir]
Al-Quran dan As-Sunnah mengajarkan Allah memiliki banyak nama dan sifat yang mesti dipahami oleh setiap muslim berdasarkan kemampuan akal dan kapasitas bahasanya berdasar logika bahasa Arab. Allah meminjam bahasa Arab untuk memperkenalkan diri-Nya melalui Asmaul Husna agar manusia dengan berbagai bahasa bisa mengenal-Nya. Asmaul Husna harus diimani seluruh pemeluk Islam. Kita tidak punya alasan untuk menolak Asmaul Husna yang termaktub dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Pantang bagi kita mengimani sebagian Asmaul Husna tapi mengingkari Asmaul Husna lainnya yang tsabit (pakem) dan valid.



Post a Comment