Kitab Keramat dalam Sejarah Islam: Al-Qur`an, Shahih Al-Bukhariyy, Asy-Syifa, Dala`il Al-Khairat | Brilly El-Rasheed | 082140888638
Ada 4 Kitab Keramat dalam Islam. Al-Qur`an, Shahih Al-Bukhariyy, Asy-Syifa, Dala`il Al-Khairat. Empat kitab ini dijadikan wasilah mengharap pertolongan Allah. Penderita sakit mengharap pertolongan Allah dengan wasilah obat herbal dan medis. Pekerja berat mengharap pertolongan Allah dengan wasilah Alat Pelindung Diri (APD). Semua orang yang lapar dan haus mengharap pertolongan Allah dengan wasilah air dan bahan konsumsi apapun. Banyak ulama yang mengharap pertolongan Allah dengan wasilah ‘sekadar’ membawa, atau membaca tanpa memahami atau menghafalkan atau mengajarkan keempat kitab yakni Al-Qur`an, Shahih Al-Bukhariyy, Asy-Syifa, Dala`il Al-Khairat.
Syaikh Dr. Hisan bin Raghib Al-Qari dosen Universitas Damaskus menerangkan, “Para ulama sudah banyak yang meneliti hadits-hadits dha’if dalam Kitab yang agung ini. Para ulama sepakat menerima hadits dha’if dan tidak boleh menyetarakannya dengan hadits maudhu’. Imam Ahmad saja mengunggulkan hadits dha’if dari qiyas.” Cheikh Mustapha Bahiaoui menyatakan, “Al-Qadhi ‘Iyadh itu Shahib Al-Asrar (pemilik ilmu rahasia), Kitab Asy-Syifa terdiri atas empat bagian, karena dinding Ka’bah berdiri dengan empat tiang pojok. Gurunya saja, Imam Ibnu Al-’Arabiyy mengambil ijazah Kitab-Syifa.” Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid murid Syaikh Bin Baz selama 15 tahun, merekomendasikan Kitab Asy-Syifa ketika membahas masalah sucinya darah Rasulullah yang diminum oleh sebagian shahabat Nabi.
Asy-Syifa karya Al-Qadhi ‘Iyadh adalah salah satu diantara kitab karya ulama yang mengandung keberkahan, beberapa diantaranya keberkahan tersebut yang telah diakui oleh para ulama adalah: Diriwayatkan bahwa Ibnu Al-Muqri`, ketika beliau tertimpa musibah, Allah menyembuhkannya dengan wasilah membaca kitab Asy-Syifa; Diriwayatkan pula bahwa di mana tempat yang terdapat Kitab Asy-Syifa, tidak akan ada bahaya di dalamnya; Begitu pula kapal tidak akan tenggelam, jika terdapat kitab Asy-Syifa; Orang yang sakit, dapat sembuh dengan keberkahan Allah melalui kitab Asy-Syifa'. [Nasim Ar-Riyadh 1/14, Dar Al-Kutub Al-’Ilmiyyah]
“Selama 9 abad disaksikan dari generasi ke generasi, kitab ini diberi barakah (oleh Allah). Tidaklah dibaca pada orang yang sakit kecuali dia pasti sembuh, tidaklah ada di sebuah rumah kecuali rumah tersebut tidak akan terbakar, tidaklah dibawa oleh orang yang sedang berlayar kecuali tidak akan tenggelam,” demikian ditegaskan Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Jabr. Syaikh Jamaluddin Al-Qasimiyy mengagungkan Rasulullah dengan mengadakan maulid Nabi di rumah beliau di Damaskus, dan pernah melakukan rihlah dari Damaskus ke Palestina untuk men-tash-hih naskah Asy-Syifa tulisan tangan beliau agar sama persis dengan manuskrip yang ada di Masjid Al-Aqsha.
Sebenarnya, Terjemah Kitab Asy-Syifa ini justru lebih layak dijadikan sumber belajar Sirah Nabawiyyah paling awal bagi setiap muslim sebelum belajar kitab-kitab Sirah lainnya. Kitab Asy-Syifa lebih cocok menjadi referensi pertama studi Sirah Nabawiyyah karena ringkas dan merangkum banyak sekali literatur biografi hidup Nabi Muhammad. Di samping data-data sejarah Rasulullah, Kitab Asy-Syifa menyajikan retorika logika untuk menjaga iman kepada Rasulullah agar tidak tergoyahkan oleh nalar-nalar nakal. Manakala seorang muslim -muda maupun tua- sudah mengkhatamkan Kitab Asy-Syifa, barulah mengkaji kitab-kitab Sirah Nabawiyyah lainnya yang notabene merinci peristiwa demi peristiwa secara runtut sejak Nabi lahir hingga wafat.



Post a Comment