Header Ads

Abu Thalib dan 'Abdul-Muththalib dan Generasi Fatrah Sudah Tahu Asmaul Husna



Allah sudah mengajarkan Asmaul Husna sejak Nabi Adam. Asmaul Husna populer di dalam seluruh kitab suci yang diturunkan Allah. Umat-umat para nabi seluruhnya belajar Asmaul Husna. Asmaul Husna juga dipelajari oleh keluarga besar Nabi Muhammad sebelum beliau lahir. Syaikh Al-Munajjid menguraikan, "As-Suyuthiyy telah menghitung apa yang dia nilai sebagai nama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan cara mencari akar kata dari sifat-sifat dan perbuatan, jumlahnya 340 lebih nama, lalu dia membaginya menjadi beberapa bagian. Dia berkata, "Pertama, terdapat nama yang jelas dalam Al-Quran, yaitu Muhammad, Ahmad….' [Ar-Riyadh Al-Aniqah, hal. 7] Inilah yang dipahami oleh para sahabat mulia dan ulama terpercaya dibanyak kajian yang telah kami teliti  dari tulisan dalam bab ini. 

Imam Al-Bukhariyy meriwayatkan dalam kitab At-Tarikh Al-Ausath (1/13), dia berkata, "Telah meriwayatkan kepada kami Qutaibah, telah menyampaikan kepada kami Sufyan, dari ‘Aliyy bin Zaid, dia berkata, "Dahulu Abu Thalib bersyair, “Namanya diambil dari namaNya untuk mengagungkannya | Pemilik Arsy terpuji (Mahmud) dan dia terpuji (Muhammad).” Ada yang mengatakan bahwa syair di atas berasal dari sya’ir Hassan bin Tsabit yang lengkapnya, "Pada dirinya ada tanda kenabian yang bercahaya terang | dari Allah, dari cahaya, yang bersinar dan menjadi saksi | Dan Allah menggabungkan nama Nabi dengan nama-Nya | Ketika muadzdzin berkata dalam (panggilan shalat) yang lima waktu, ‘Aku bersaksi… | Dan Dia mengambil dari nama-Nya jadi namanya untuk memuliakannya | Maka Pemilik Arsy adalah Maḥmūd (terpuji), dan ini adalah Muḥammad.” [Asy-Syifa` li Al-Qadhi ‘Iyadh, 1/460] 



Dalam paragraf sebelumnya, narasi Imam Ibnu Hajar yang dikutip Syaikh Al-Munajjid sebenarnya selengkapnya sebagai berikut, "Nama Muḥammad berasal dari pola taf‘īl yang mengandung makna mubālaghah (penekanan), artinya "yang sangat terpuji", sementara Aḥmad berasal dari pola tafdīl (superlatif), artinya "yang paling memuji" atau "yang paling layak dipuji". Disebut Aḥmad karena ia merupakan nama diri yang diambil dari sifat af‘al at-tafdhīl, dengan makna "yang paling banyak memuji di antara para pemuji", sebagaimana diriwayatkan bahwa di maqām al-maḥmūd kelak, akan dibukakan baginya pujian-pujian yang tidak pernah dibukakan bagi siapa pun sebelumnya. Dikatakan, para nabi adalah para pemuji (ḥammādūn), dan Nabi Muhammad adalah yang paling banyak atau paling agung dalam memuji. Nama Muḥammad sendiri juga berarti mahmud (yang dipuji berulang kali), mengandung makna superlatif, Imam Al-Bukhariyy dalam At-Tarikh Ash-Shaghir meriwayatkan dari jalur ‘Aliyy bin Zaid bahwa Abu Ṭhālib bersyair, “Namanya diambil dari namaNya untuk mengagungkannya | Pemilik Arsy terpuji (Mahmud) dan dia terpuji (Muhammad).” Dan kata Muhammad artinya seseorang yang dipuji terus-menerus seperti kata Al-Mumaddah (terpuji terus-menerus), dan penyair Al-A’syā mengujarkan, “Kepadamu, wahai yang tak pantas dilaknat, (unta) itu bergetar dadanya menuju sang mulia, luhur, dermawan, yang sangat dipuji (Al-Muḥammad) | Yaitu orang yang dipuji berulang kali, atau orang yang seluruh sifat-sifat terpuji telah sempurna padanya.” [Kutipan ini mirip dengan kutipan di Asy-Syifa`]

Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis.

Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)

Asmaul Husna dan Terjemahnya

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.