Urutan Susunan Asmaul Husna Karya Ulama Salaf, Kenapa Ditolak? Memangnya Lebih Paham Agama Daripada Ulama Salaf?
Syaikh Shadruddin Al-Qaunawiyy (W. 673 H) menerangkan bahwa dalam Al-Qur’an Allah menamai dirinya sendiri lebih dari jumlah 99 Asmaul Husna. Di antaranya ada yang berupa dhamir seperti “هُوَ, نَحْنُ, dan انا”, di antaranya lagi berupa nama-nama kiasan (kināyah) dan pengganti (niyābah), contoh yang kiasan seperti “الْخَالِق” (sang pencipta), dan yang pengganti seperti “الوَاقِي” (Yang memelihara) dalam ayat “وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيْلَ تَقِيَكُمُ الْحَرَّ” (Dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas)”. [Syarh Asma` Al-Husnâ Hlm.13-14 Cet. Books-Publisher Lebanon-Beirut, Edisi 1, 2012 M./1433 H.]
Bid’ah harus kita perangi dan tinggalkan. Bid'ah terhadap Asmaul Husna juga mesti dibuang. Tidak boleh menisbatkan sebuah asma kepada Allah yang tidak ada dalilnya secara naqliyy maupun ‘aqliyy yang relevan dengan dalil naqliyy. Sayangnya semangat untuk memberangus bidah terhadap Asmaul Husna justru diekspresikan secara keliru oleh sebagian muslim.
Urutan Asmaul Husna yang ada di dalam kitab-kitab hadits merupakan referensi utama sekaligus pakem. Kalau kita tidak ikut Kitab hadits selalu ikut kitab apalagi? Sudah terlalu banyak vonis-vonis bid'ah oleh sebagian muslim atas ilmu dan amal sebagian muslim yang lainnya tanpa didasari penelitian yang komprehensif. Sebagian muslim menghafalkan Asmaul Husna dengan urutan yang Pakem di dalam hadits riwayat At-Tirmidziyy. Hafalan urutan tersebut divonis bid’ah sehingga harus diganti dengan urutan lain yang menurut sebagian muslim lain sebagai lebih shahih dan rajih. Sebagian muslim tersebut ialah pengikut Syaikh Muhammad bin ‘Abdil-Wahhab.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِلَّهِ تَعَالَى تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً غَيْرَ وَاحِدٍ مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الجَنَّةَ، هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ المَلِكُ القُدُّوسُ السَّلَامُ المُؤْمِنُ المُهَيْمِنُ العَزِيزُ الجَبَّارُ المُتَكَبِّرُ الخَالِقُ البَارِئُ المُصَوِّرُ الغَفَّارُ القَهَّارُ الوَهَّابُ الرَّزَّاقُ الفَتَّاحُ العَلِيمُ القَابِضُ البَاسِطُ الخَافِضُ الرَّافِعُ المُعِزُّ المُذِلُّ السَّمِيعُ البَصِيرُ الحَكَمُ العَدْلُ اللَّطِيفُ الخَبِيرُ الحَلِيمُ العَظِيمُ الغَفُورُ الشَّكُورُ العَلِيُّ الكَبِيرُ الحَفِيظُ المُقِيتُ الحَسِيبُ الجَلِيلُ الكَرِيمُ الرَّقِيبُ المُجِيبُ الوَاسِعُ الحَكِيمُ الوَدُودُ المَجِيدُ البَاعِثُ الشَّهِيدُ الحَقُّ الوَكِيلُ القَوِيُّ المَتِينُ الوَلِيُّ الحَمِيدُ المُحْصِي المُبْدِئُ المُعِيدُ المُحْيِي المُمِيتُ الحَيُّ القَيُّومُ الوَاجِدُ المَاجِدُ الوَاحِدُ الصَّمَدُ القَادِرُ المُقْتَدِرُ المُقَدِّمُ المُؤَخِّرُ الأَوَّلُ الآخِرُ الظَّاهِرُ البَاطِنُ الوَالِيَ المُتَعَالِي البَرُّ التَّوَّابُ المُنْتَقِمُ العَفُوُّ الرَّءُوفُ مَالِكُ المُلْكِ ذُو الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، المُقْسِطُ الجَامِعُ الغَنِيُّ المُغْنِي المَانِعُ الضَّارُّ النَّافِعُ النُّورُ الهَادِي البَدِيعُ البَاقِي الوَارِثُ الرَّشِيدُ الصَّبُورُ.
“Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, Bahwasanya Rasulullahﷺ bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, barangsiapa yang menjaganya maka ia akan masuk surga. Allah yang tiada Tuhan selain Dia, الرَّحْمـٰنُ Yang Maha Pengasih, الرَّحِيْمُ Yang Maha Penyayang, الْمَلِكُ Yang Maha Merajai/Memerintah, الْقُدُّوْسُ Yang Mahasuci, السَّلاَمُ Yang Maha Memberi Kesejahteraan الْمُؤْمِنُ Yang Maha Memberi Keamanan الْمُهَيْمِنُ Yang Maha Pemelihara, الْعَزِيْزُ Yang Memiliki Mutlak Kegagahan, الْجَبَّارُ Yang Maha Perkasa, الْمُتَكَبِّرُ Yang Maha Megah, الْخَالِقُ Yang Maha Pencipta, الْبَارِئُ Yang Maha Melepaskan, الْمُصَوِّرُ Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya), الْغَفَّارُ Yang Maha Pengampun, الْقَهَّارُ Yang Maha Memaksa, الْوَهَّابُ Yang Maha Pemberi Karunia, الرَّزَّاقُ Yang Maha Pemberi Rezeki, الْفَتَّاحُ Yang Maha Pembuka Rahmat, الْعَلِيْمُ Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu), الْقَابِضُ Yang Maha Menyempitkan (makhluknya), الْبَاسِطُ Yang Maha Melapangkan (makhluknya), الْخَافِضُ Yang Maha Merendahkan (makhluknya), الرَّافِعُ Yang Maha Meninggikan (makhluknya), الْمُعِزُّ Yang Maha Memuliakan (makhluknya), الْمُذِلُّ Yang Maha Menghinakan (makhluknya), السَّمِيْعُ Yang Maha Mendengar, الْبَصِيْرُ Yang Maha Melihat, الْحَكَمُ Yang Maha Menetapkan, الْعَدْلُ Yang Mahaadil, اللَّطِيْفُ Yang Mahalembut,الْخَبِيْرُ Yang Maha Mengetahui Rahasia, الْحَلِيْمُ Yang Maha Penyantun, الْعَظِيْمُ Yang Mahaagung, الْغَفُوْرُ Yang Maha Pengampun, الشَّكُوْرُ Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai), العَلِيُّ Yang Maha Tinggi, الْكَبِيْرُ Yang Maha Besar, الْحَفِيْظُ Yang Maha Menjaga, الْمُقِيْتُ Yang Maha Pemberi Kecukupan, الْحَسِيْبُ Yang Maha Membuat Perhitungan, الْجَلِيْلُ Yang Mahamulia, الْكَرِيْمُ Yang Maha Pemurah,الرَّقِيْبُ Yang Maha Mengawasi, المُجِيبُYang Maha Mengabulkan, الْوَاسِعُ Yang Maha Luas, الْحَكِيْمُ Yang Maha Bijaksana, الْوَدُوْدُ Yang Maha Pencinta, الْمَجِيْدُ Yang Maha Mulia, الْبَاعِثُ Yang Maha Membangkitkan, الشَّهِيْدُ Yang Maha Menyaksikan, الْحَقُّ Yang Maha Benar, الْوَكِيْلُ Yang Maha Memelihara, الْقَوِيُّ Yang Mahakuat, الْمَتِيْنُ Yang Mahakokoh, الْوَلِيُّ Yang Maha Melindungi. الْحَمِيْدُ Yang Maha Terpuji. الْمُحْصِيْ Yang Maha Mengalkulasi, الْمُبْدِئُ Yang Maha Memulai, الْمُعِيْدُ Yang Maha Mengembalikan Kehidupan, الْمُحْيِYang Maha Menghidupkan, الْمُمِيْتُ Yang Maha Mematikan. الْحَيُّ Yang Mahahidup, الْقَيُّوْمُ Yang Mahamandiri, الْوَاجِدُ Yang Maha Penemu, الْمَاجِدُ Yang Mahamulia, الْوَاحِدُ Yang Maha Tunggal, الْأَحَدُ Yang Maha Esa, الصَّمَدُ Yang Maha Dibutuhkan, الْقَادِرُ Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan,الْمُقْتَدِرُ Yang Maha Berkuasa, الْمُقَدِّمُ Yang Maha Mendahulukan,الْمُؤَخِّرُ Yang Maha Mengakhirkan, الْاَوَّلُ Yang Mahaawal, الْآخِرُ Yang Mahaakhir, الظَّاهِرُ Yang Mahanyata, الْبَاطِنُ Yang Maha Ghaib, الْوَالِي Yang Maha Memerintah, الْمُتَعَالِي Yang Maha Tinggi, الْبَرُّ Yang Maha Penderma, التَّوَّابُ Yang Maha Penerima Tobat, الْمُنْتَقِمُ Yang Maha Penuntut Balas, الْعَفُوُّ Yang Maha Pemaaf, الرَّؤُوْفُ Yang Maha Pengasi,مَالِكُ الْمُلْكِ Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta), ذُوْ الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan, الْمُقْسِطُ YangMahaadil, الْجَامِعُ Yang Maha Mengumpulkan, الْغَنِيُّ Yang Maha Berkecukupan, الْمُغْنِيْ Yang Maha Memberi Kekayaan, الْمَانِعُ Yang Maha Mencegah,الضَّارُ Yang Maha Memberi Derita, النَّافِعُ Yang Maha Memberi Manfaat, النُّوْرُ Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya),الْهَادِيْ Yang Maha Pemberi Petunjuk, الْبَدِيْعُ Yang Maha Pencipta, الْبَاقِيْ Yang Mahakekal, الْوَارِثُ Yang Maha Pewaris, الرَّشِيْدُ Yang Mahapandai, الصَّبُوْرُ Yang Mahasabar.” [Jami’ At-Tirmidziyy]
Tidak sedikit ulama Wahhabiyy yang menulis buku atau kitab seputar Asmaul Husna. Dalam karya-karya tulis tersebut mereka menuliskan daftar isi urutan Asmaul Husna yang mereka ulas setiap asma. Distingsinya, urutan tersebut tidak sebagaimana urutan yang ada di dalam hadits riwayat At-Tirmidziyy tersebut di atas. Pasalnya riwayat tersebut dijatuhi vonis bahwa urutan Asmaul Husnanya sebagai mudraj (sisipan perawi) sehingga bagi mereka tidak semestinya dijadikan pakem.
Sungguh ambigu. Sisipan urutan Asmaul Husna tersebut karya ulama Salaf mereka tolak dengan dalih agar tidak timbul persepsi urutan tersebut orisinil dari Nabi. Padahal penegasan bahwa urutan asmaul husna tersebut merupakan sisipan sudah cukup sebagaimana cukupnya penegasan kedhaifan sebuah hadits tanpa harus meninggalkannya secara mutlak. Meninggalkan ilmu dari generasi Salaf berarti meninggalkan manhaj Salaf.
Lebih baik menggunakan urutan asmaul husna yang diajarkan ulama Salaf daripada ulama Wahhabiyy. Lebih alim mana ulama Wahhabiyy dengan ulama Salaf? Lebih berpotensi salah ulama Wahhabiyy atau ulama Salaf? Kalaupun urutan Asmaul Husna dalam kitab-kitab karya ulama Wahhabiyy tidak diniatkan sebagai urutan, pertanyaannya, kenapa tetap tidak mau pakai urutan Asmaul Husna yang dibuat perawi hadits tadi?
Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis.
Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)
Post a Comment