Header Ads

Asmaul Husna dalam Sekira 7.200 Bahasa Dunia Hakekatnya Asmaul Husna dalam Bahasa Arab, Ini Keterangan Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (UBER)



Bolehkah berdoa kepada Allah melalui Asmaul Husna tapi dalam translasi bahasa selain Arab? Boleh. Sebagaimana kita biasa berdoa, “Wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Bagi muslim WNA pasti merasa asing Allah dipanggil-panggil bukan dengan Asmaul Husna yang paten dari Nabi. Apalagi bahasa kita tidak mereka pahami, pasti dikira mantra. Rasa asing itulah yang mungkin kita temukan saat ada penduduk bumi penjuru lain yang memanggil-manggil Allah dalam doa dengan bahasanya sendiri. 

Berikut pemaparan Ibnu Hajar Al-Haitamiyy,

وحيث كان في الرقية اسم سريانيّ مثلاً لم يجز استعمالها قراءة ولا كتابة، إلا إن قال أحد من أهل العلم الموثوق بهم: إن مدلول ذلك الاسم معنى جائز؛ لأنّ تلك الأسماء المجهولة المعنى قد تكون دالة على كفر أو محرم، كما صرّح به أئمتنا، فلذلك حرموها قبل علم معناها  

“Jika dalam praktik ruqyah seumpama terdapat asma suryaniyy, maka tidak boleh membaca dan menuliskannya kecuali sudah mendapat legalitas dari orang yang kompeten di bidangnya. Sebab, asma-asma yang artinya tidak diketahui terkadang bisa mengarah pada kekufuran atau keharaman. Demikian menurut imam-imam kami. Sebab itu, para ulama  mengharamkannya sebelum tahu maknanya.” [Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, 1/37]

Sekadar menyebutkan contoh, translasi bahasa suryani kuno seperti pada Asma Birhatiyyah yang dijelaskan oleh Abu Al-‘Abbas Ahmad bin ‘Aliyy Al-Buniyy dalam Mamba’ Ushûl Al-Ḫikmah. Asma tersebut berjumlah 14 dan semuanya memiliki arti yang jelas sebagaimana Asmaul Husna. Dzikir ini tidak bisa diamalkan sembarangan. Harus ada guru dan sanad yang jelas. Contoh lain, transliterasi Asmaul Husna bahkan 6.236 ayat suci Al-Qur`an menggunakan huruf braille atau kode tangan atau sandi-sandi lainnya, atau tampilan asli aplikasi Al-Qur`an dalam mode HTML atau bahasa pemrograman apapun, penulisan semacam ini tentu dianggap mantra bagi yang tidak bisa membacanya. Huruf apapun sebenarnya adalah kode atau sandi. Bahasa dan tulisan hanyalah alat bantu komunikasi antar manusia. Nabi Muhammad dan seluruh Nabi sejak Nabi Adam adalah manusia yang butuh bahasa dan tulisan untuk mengkomunikasikan Asmaul Husna dan seluruh ajaran Allah. Sebelum ada bahasa dan tulisan, Asmaul Husna sudah ada, tanpa butuh fasilitas bahasa dan tulisan. Manakala terbukti bahasa atau tulisan Asmaul Husna non-Arab ternyata tidak sesuai fakta Allah, barulah sesat. Penulisan Asmaul Husna dengan huruf Arab yang kita kenal hari ini tentu tidak sama font-nya dengan font yang digunakan pada zaman Nabi Muhammad, karena tidak ada titik maupun harakat.


Asmaul Husna dalam berbagai bahasa pada hakekatnya tetap Asmaul Husna, meski berbeda cara penulisannya dengan huruf Hijaiyyah. Bahasa manapun pasti asing jika kita tidak tahu. Google Lens mungkin tetap bisa baca Asmaul Husna yang ditulis dengan huruf China, Rusia, Thailand, India bahkan Jawa. Ada hampir 7.200 bahasa di dunia. Jangan jauh-jauh sampai Asma Suryaniyy, Asmaul Husna jika ditulis dengan aksara Jawa kuno Honocoroko saja, pasti sudah kita anggap jampi, aji-aji, sihir atau lainnya. Walhasil, kita perlu belajar semua bahasa dengan masing-masing kultur sosialnya dan histori nalar publik untuk kemudian menghukumi Asmaul Husna yang ditulis dalam aksara selain Arab.

Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis.

Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)






Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.