Header Ads

‘Khurafat’ Imam Adz-Dzahabiyy tentang Nama Allah Ar-Rohmaan dan Ar-Rohiim



Rahim (hubungan kekerabatan) ternyata dinamai Allah dari nama-Nya yaitu Ar-Rohmaan dan Ar-Rohiim. Nabi bersabda, 

قال اللهُ تبارَك وتعالى: أنا الرَّحمنُ خلَقْتُ الرَّحِمَ وشقَقْتُ لها اسمًا مِن اسمي فمَن وصَلها وصَلْتُه ومَن قطَعها بَتَتُّه

“Allah berfirman, Aku adalah Ar-Rohmaan, Aku ciptakan Ar-Rahim (hubungan darah) dan Aku ambilkan nama itu derivasi dari nama-Ku. Siapa yang menyambungkan, Aku sambung hubungan dengannya, siapa memutuskannya, Aku putus hubungan dengannya.” [Shahih Ibnu Hibban dan Sunan Abu Dawud] 


Nabi Muhammad juga bersabda,

إن الرحمة لا تنزل على قوم فيهم قاطع رحم

“Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun kepada suatu kaum yang di dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahim”. [Shahih Al-Bukhariyy] 


Dalam menjelaskan hadits di atas Imam Adz-Dzahabiyy dalam karyanya, Kitab Al-Kaba`ir  (Juz 1, hlm. 48- 49) menukil kisah masyhur yang pasti dihukumi khurafat oleh sebagian muslim tapi uniknya mereka selalu menggunakan kitab Al-Kaba`ir sebagai materi kajian rutin bahkan rujukan/silabus/kurikulum ma’had. Yang benar bukan khurafat tapi kisah salaf yang penuh hikmah.


وَحكي أَن رجلاً من الْأَغْنِيَاء حج إِلَى بَيت الله الْحَرَام فَلَمَّا وصل إِلَى مَكَّة أودع من مَاله ألف دِينَار عِنْد رجل كَانَ موسوماً بالأمانة وَالصَّلَاح إِلَى أَن يقف بِعَرَفَات فَلَمَّا وقف بِعَرَفَات وَرجع إِلَى مَكَّة وجد الرجل قد مَاتَ فَسَأَلَ أَهله عَن مَاله علم أَنه لم يكن لَهُم بِهِ علم فَأتى عُلَمَاء مَكَّة فَأخْبرهُم بِحَالهِ وَمَاله فَقَالُوا لَهُ إِذا كَانَ نصف اللَّيْل فأت زَمْزَم وَانْظُر فِيهَا وناد يَا فلَان باسمه فَإِن كَانَ من أهل الْجنَّة فسيجيبك بِأول مرة فَمضى الرجل ونادى فِي زَمْزَم فَلم يجبهُ أحد فجَاء إِلَيْهِم وَأخْبرهمْ فَقَالُوا (إِنَّا لله وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُون) نخشى أَن يكون صَاحبك من أهل النَّار اذْهَبْ إِلَى أَرض الْيمن فَفِيهَا بِئْر يُسمى برهوت يُقَال أَنه على فَم جَهَنَّم فَانْظُر فِيهِ بِاللَّيْلِ وناد يَا فلَان فَإِن كَانَ من أهل النَّار فسيجيبك مِنْهَا فَمضى إِلَى الْيمن وَسَأَلَ عَن الْبِئْر فَدلَّ عَلَيْهَا فَأَتَاهَا بِاللَّيْلِ وَنظر فِيهَا ونادى يَا فلَان فَأَجَابَهُ فَقَالَ أَيْن ذهبي قَالَ دَفَنته فِي الْموضع الْفُلَانِيّ من دَاري وَلم ائْتمن عَلَيْهِ وَلَدي فأتهم وَاحْفِرْ هُنَاكَ تَجدهُ فَقَالَ لَهُ مَا الَّذِي أنزلك هَهُنَا وَكُنَّا نظن بك الْخَيْر فَقَالَ كَانَ لي أُخْت فقيرة هجرتهَا وَكنت لَا أحنو عَلَيْهَا فعاقبني الله سُبْحَانَهُ بِسَبَبِهَا وأنزلني الله هَذِه الْمنزلَة وتصديق ذَلِك فِي الحَدِيث الصَّحِيح قَوْله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم لَا يدْخل الْجنَّة قَاطع يَعْنِي قَاطع رحم كالأخت وَالْخَالَة والعمة وَبنت الْأُخْت وَغَيرهم من الْأَقَارِب فنسأل الله التَّوْفِيق لطاعته إِنَّه جواد كريم

Dikisahkan seorang lelaki yang kaya raya berangkat ke kota Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ketika sampai di kota Makkah ia bertemu dengan teman lamanya, lalu lelaki itu menitipkan uang sebanyak seribu dinar kepada-nya. Temannya tersebut adalah yang orang baik dan dapat dipercaya. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, lelaki itu hendak menemui temannya untuk mengambil titipannya, ternyata temannya itu sudah meninggal dunia. Lelaki itu bertanya kepada ahli waris  temannya terkait titipan uang seribu dinar, namun tidak ada satupun dari ahli waris yang mengetahui keberadaan uang itu. Akhirnya lelaki itu mendatangi seorang tokoh ulama di kota Makkah, dengan tujuan meminta nasehat dan masukan terkait masalah yang ia hadapi. Seorang ulama Makkah menyarankan ketika tengah malam ia disuruh mendatangi sumur Zamzam dan disuruh memanggil nama temannya. Ulama itu berkata, “Jika temanmu termasuk ahli Surga maka ia akan menjawabnya.” Tanpa pikir panjang lelaki itu mendatangi sumur Zamzam dan memanggil nama temannya, namun tidak ada jawaban dari panggilan itu. Datanglah lelaki itu kepada ulama Makkah untuk yang kedua kalinya, dan ia menceritakan kegagalannya, bahwa tidak ada jawaban atas panggilannya ketika ia memanggil nama temannya di sumur Zamzam. Ulama Makkah menyatakan kepada lelaki itu, “Mungkin temanmu termasuk dari ahli Neraka,” lalu ulama Makkah itu menyarankan untuk pergi ke kota Yaman, di Yaman ada sumur yang bernama “Barhut”. Sumur Barhut adalah mulut dari neraka Jahannam. Lelaki itu disuruh memanggil nama temannya di dekat sumur Barhut, jika panggilannya dijawab, berarti temannya termasuk dari  ahli neraka. Ketika lelaki itu sampai di kota Yaman dan berhasil menemukan lokasi sumur “Barhut” Ia mencoba memanggil nama temannya itu, “Ya Fulan, Ya Fulan” panggilan itu, dijawab oleh temannya! Selanjutnya lelaki itu bertanya kepada temannya, ada dimana uang seribu dinar yang dulu aku titipkan kepadamu? Ia menjawab, “Aku kubur uangmu di rumahku, kalau dititipkan kepada anakku, aku takut anakku tidak amanah menjaga hartamu”. Lelaki itu berkata, “Kenapa kamu ada di tempat ini (sumur Barhut) selama ini aku menyangka kepadamu, bahwa dirimu termasuk dari orang-orang  yang baik? Lalu ia menjawab, “Aku mempunyai saudara perempuan yang fakir, lalu aku usir, dan aku tidak merasa kasihan kepadannya, Allah menyiksaku disebabkan perilakuku terhadap saudariku, sehingga aku ditempatkan di tempat ini”.


Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis, dengan membeli produk-produk kami. Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)

 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.