Boleh Memanggil-manggil Allah dengan Selain Asmaul Husna yang Pakem Menurut Ulama Wahhabiyy
Kita sering berdoa, “Wahai Tuhan Yang Membantu orang-orang yang kesulitan, Wahai Penolongku, Wahai Sang Maha Perhatian, Duhai Cintaku, Oh Engkau Yang Selalu Merindukan Hamba-Nya,” dan lain-lain. Doa-doa semacam itu menyeruak dari ketulusan relung jiwa buah dari telaah Asmaul Husna. Kadang, demi munajat, kita sedikit meniru kalimat-kalimat pujangga karena ingin asyik merayu Tuhan.
Syaikh ‘Abdurraḥmān bin Nāṣhir Al-Barrāk, salah satu murid unggul Syaikh Bin Baz, membeberkan fatwanya terkait hukum menisbatkan predikat kepada Allah yang tidak ada dalil khusus/spesifik namun relevan (layak) dan ada naungan dalil naqliyynya didukung dalil ‘aqliyy,
وكلُّ ما صح إطلاقه على الله مدحا وثناء فهو من أسمائه سبحانه، وما يشتق من صفاته الفعلية إذا كان يظهر أنه مختص بالله فيجوز الدعاء به؛ كفارج الكربات ومغيث اللهفات ومصرف الرياح ومجري السحاب وهازم الأحزاب، وأما إذا كان لا يظهر اختصاصه بالله فلا يجوز الدعاء به؛ مثل سامع الصوت وسابق الفوت، وأما كاسي العظام لحما بعد الموت فهو من جنس ماسبق: فارج الكربات ومغيث اللهفات، كذلك لا يدعى سبحانه وتعالى بالأسماء التي لا يصح ذكره بها والثناء عليه، وإنما يجوز الإخبار بها عنه، مثل موجود وشيء وواجب الوجود، وأما الدليل والساتر فلم يرد إطلاقهما على الله، لكن إذا قيدا بما يدل على ما يختص به سبحانه جاز الدعاء بهما، مثل يا دليل الحائرين ويا ساتر العورات، فأما دليل الحائرين فقد جاء عن الإمام أحمد أنه قال لرجل: "قل يا دليل الحائرين" (مجموع الفتاوى لشيخ الإسلام 22-483)، وأما ساتر العورات فهو من جنس مقيل العثرات، لا ينصرف إلا إلى الله تعالى، والله أعلم. 4-7-1431 هـ 2010-06-16 المصدر: موقع الشيخ عبد الرحمن بن ناصر البراك
رابط المادة: http://iswy.co/e460o
Dan setiap nama yang sah penyebutannya atas Allah sebagai pujian dan sanjungan, maka itu termasuk dari nama-nama-Nya Subḥānah (Maha Suci Dia). Dan apa yang diturunkan dari sifat-sifat-Nya yang bersifat perbuatan (fi‘liyyah), jika tampak bahwa ia merupakan sesuatu yang khusus bagi Allah, maka boleh berdoa dengannya; seperti: Penghilang kesusahan, Penolong orang-orang yang dalam kesempitan, Pengatur angin, Pengalir awan, dan Pengalah kelompok-kelompok (musuh). Adapun jika tidak tampak bahwa itu khusus bagi Allah, maka tidak boleh berdoa dengannya; seperti: Pendengar suara dan Yang mendahului yang mendahului. Adapun Yang menyelimuti tulang dengan daging setelah mati, maka itu termasuk jenis dari sebelumnya: Penghilang kesusahan dan Penolong orang-orang dalam kesempitan. Demikian pula, tidak boleh Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā diseru dengan nama-nama yang tidak sah digunakan untuk menyebut-Nya dan memuji-Nya, akan tetapi hanya boleh diberitakan (diberi khabar) tentang-Nya dengannya, seperti: Maujud (Sang Mahaada), Syai’ (Sang Sesuatu), dan Wajib Al-Wujud (Yang Wajib Keberadaannya). Adapun Ad-Dalīl (Sang Maha Penunjuk) dan As-Sātir (Sang Maha Penutup), maka tidak ditemukan riwayatnya secara mutlak untuk Allah (tapi ada ulama lain yang menemukan riwayatnya-pnrj). Tetapi jika disertai dengan tambahan yang menunjukkan sesuatu yang khusus bagi-Nya, maka boleh berdoa dengan keduanya, seperti: Wahai Penunjuk orang-orang yang bingung, dan Wahai Penutup aib. Adapun Sang Penunjuk orang-orang yang bingung, maka telah datang dari Imam Aḥmad bahwa beliau berkata kepada seorang lelaki, “Ucapkanlah, Wahai Sang Maha Penunjuk orang-orang yang bingung.” [Majmū‘ Al-Fatāwi li Syaikh Al-Islām Ibnu Taimiyyah, 22/483] Adapun Sang Maha Penutup aib, maka itu termasuk dalam jenis Pemaaf kesalahan-kesalahan, tidak tertuju kecuali kepada Allah Ta‘ālā. Dan Allah lebih mengetahui. (Tanggal fatwa: 4-7-1431 H / 16-06-2010 M) Sumber: Situs Syaikh ‘Abdurraḥmān bin Nāṣhir Al-Barrāk
https://ar.islamway.net/fatwa/34838/
Persoalannya, seberapa luas dan dalam wawasan kita terhadap Asmaul Husna. Dikhawatirkan, hanya karena terhanyut oleh suasana batin, bisa-bisa kita salah ucap dalam merayu Allah lalu memanggil-manggil Allah dengan seruan yang tidak layak bagi-Nya. Jadi, kurang update terhadap Asmaul Husna jangan dipelihara! Semoga kita dipilih oleh Allah untuk mengetahui Asmaul Husna sebanyak-banyaknya dengan pengetahuan (makrifat) yang mutabahir (nyegoro dalam bahasa Jawa, alias seluas samudera).
Ilmu tentang Asmaul Husna termasuk ilmu wajib yang mendasar yang pertama-tama harus dipelajari oleh setiap muslim. Bisa jadi, amal sebanyak apapun tidak dianggap oleh Allah kalau pelakunya punya keyakinan yang salah akibat tidak mengenal Asmaul Husna. Seseorang yang tidak tahu Asmaul Husna satu persatu sangat mungkin bahwa yang disembahnya bukan Allah tapi yang disembah adalah imajinasinya sendiri tentang Allah.
Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan [pusdiklatlitbang] Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- [disc. up to 50 %]. Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis.
Oleh Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. [Founder Asmaul Husna Universe]
Post a Comment