Header Ads

Mensucikan Allah Melalui Asmaul Husna Bisa dengan Susunan Dzikir yang Paten atau Kreasi Sendiri yang On The Track



Allah Mahasuci tidak butuh disucikan. Hamba butuh mensucikan Allah agar selalu punya awareness (kesadaran) bahwa Allah memang Mahasuci. Ketika hamba enggan mensucikan Allah pasti akan bergelayutan aneka pikiran kotor: jangan-jangan Allah pernah tidak ada, jangan-jangan Allah hanya imajinasi atau hasil evolusi logika, jangan-jangan Allah bukan Al-Qadir (Mahakuasa), jangan-jangan Allah tidak Al-Mujib (Maha Mengabulkan), jangan-jangan Allah terbatas Dzat-Nya, dan lain-lain. Asmaul Husna diajarkan oleh Allah agar manusia punya sarana (wasilah) untuk menjaga keyakinan akan kesucian-Nya.


Majelis Fatwa Qatar menerangkan,

وقد دلت السنة على مشروعية تسبيح الله بعدد من أسمائه الحسنى، فكان صلى الله عليه وسلم يقول عقب الوتر: سبحان الملكِ القدوسِ. رواه أبو داود وغيره من حديث أبي رضي الله عنه. وروى أبو داود وغيره من حديث عوف بن مالك الأشجعي رضي الله عنه أنه صلى الله عليه وسلم كان يقول في ركوعه وسجوده: سبحان ذي الجبروت والملكوت والكبرياء والعظمة. وفي الركوع يقول المصلي: سبحان ربي العظيمِ. وفي السجود يقول: سبحان ربي الأعلى. كما ثبتت بذلك السنة، فدل هذا وغيره على مشروعية تسبيح الله تعالى بأي اسم من أسمائه الحسنى وأنه ذكر يؤجر صاحبه وإن كان لزوم الصيغ الواردة عن النبي صلى الله عليه وسلم أكمل أجرا.

“Dan sungguh As-Sunnah benar-benar telah menunjukkan akan disyariatkannya tasbih kepada Allah dengan sejumlah nama-nama-Nya yang indah (al-asmā’ al-ḥusnā), maka dahulu Nabi ﷺ mengucapkan setelah shalat witir, “Mahasuci Sang Maharaja Yang Kudus.” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya dari hadts Ubay] Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya dari hadits ‘Auf bin Malik Al-Asyja‘iyy bahwa Nabi ﷺ dahulu mengucapkan dalam ruku’ dan sujudnya, “Mahasuci Sang Maha Pemilik Keperkasaan, Kerajaan, Keagungan, dan Kebesaran.” Dan dalam ruku’ orang yang shalat diajarkan untuk mengucapkan, “Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung.” Dan dalam sujud, “Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi.” Sebagaimana hal itu telah tetap (diriwayatkan) dalam As-Sunnah, maka hal ini dan yang lainnya menunjukkan disyariatkannya tasbih kepada Allah Ta‘ala dengan nama/asma manapun dari Asmaul Husna, dan bahwa itu merupakan dzikir yang pelakunya akan diberi pahala (artinya tidak dilarang untuk berkreasi), meskipun tetap pada lafazh-lafazh yang diriwayatkan dari Nabi ﷺ itu lebih sempurna pahalanya.”

https://www.islamweb.net/ar/fatwa/149795/


Boleh-boleh saja dan bagus manakala kita merangkai kalimat-kalimat taqdis (penyucian) untuk Allah selain yang dipatenkan Nabi, dengan ‘bahan’ Asmaul Husna. Sebagai contoh, Subhaanad-Dayyaan kita baca berulang-ulang di luar shalat sebagai dzikir kita. Contoh lagi, kita rutini Subhaanal-Karimil-Mannaan 100 kali setiap pagi dan sore bakda kita baca dzikir-dzikir yang paten. Contoh lagi, kita biasakan merapal Subhaana Man Laa Yanaamu wa Laa Yas-hu ketika kita butuh fast respond dari Allah. 


Hanya saja, jika sudah ada dalil, maka gugurlah pendapat, artinya manakala ada dzikir tasbih yang sudah paten dari Nabi untuk momen-momen tertentu, maka kita tidak boleh menggantinya sepanjang tidak ada indikasi (qarinah) kebolehan mengganti. Misalnya, dzikir tasbih ketika mendengar atau melihat petir/halilintar, dzikir tasbih kaffaratul-majelis, dzikir tasbih pagi yang diriwayatkan oleh ibunda Juwairiyyah dari Nabi, dzikir tasbih 33 kali bakda shalat fardhu, dan lainnya. Adapun kalau kita ingin menambahkan dzikir tasbih kreasi kita setelah dzikir tasbih yang paten maka tidak ada larangan asalkan tidak diyakini Nabi mengajarkannya secara spesifik padahal tidak ada bukti riwayat/reportasenya. Jadi boleh mensucikan Allah melalui Asmaul Husna, bisa dengan susunan dzikir yang paten atau kreasi sendiri yang on the track.


Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan [pusdiklatlitbang] Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- [disc. up to 50 %]. Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis.


Oleh Ust. H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. [Founder Asmaul Husna Universe]


 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.