Konsep Keyakinan Manusia Tentang Tuhan, Dewa, Malaikat dan Asmaul Husna Milik Allah
Ada banyak konsep keyakinan (penghayatan) manusia mulai dari dinamisme, animisme, politeisme atau henoteisme, monoteisme, ateisme, agnostisisme, sinkretisme, sekulerisme, liberalisme. Dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda memiliki kekuatan ghaib/supranatural sekaligus layak disembah, sedangkan animisme meyakini bahwa semua makhluk dan benda memiliki roh sebagai energi spiritual sehingga layak dipertuhankan. Politeisme adalah penyembahan terhadap banyak tuhan, sementara henoteisme mengakui banyak tuhan tetapi hanya memuja satu sebagai utama. Monoteisme adalah kepercayaan kepada satu Tuhan saja, seperti dalam Islam. Ateisme menolak keberadaan Tuhan, sedangkan agnostisisme bersikap ragu atau tidak yakin apakah Tuhan ada atau tidak. Sinkretisme adalah pencampuran berbagai ajaran atau kepercayaan dari agama-agama yang berbeda. Sementara itu, sekularisme memisahkan agama dari urusan negara atau kehidupan publik, dan liberalisme dalam konteks agama mengedepankan kebebasan berpikir dan penafsiran bebas terhadap ajaran agama.
Berbagai sistem kepercayaan manusia, Islam hanya mengajarkan monoteisme. Agama bangsa Yahudi dan kaum Nasrani walaupun semula monoteistik karena tergolong Abrahamic Faith namun dalam perjalanan mengalami evolusi. Teologi monoteis dalam Islam disebut ‘aqidah tauhid. Islam mengajarkan bahwa Allah sebagai satu-satunya Tuhan memiliki proper name ‘Allah’ dan setidaknya 99 identitas, sebagai common name yang merepresentasikan karakter hingga 200 identitas, 1.000 identitas, 4.000 identitas bahkan infinity (tak terhingga). Common name tuhannya umat Islam ialah Ar-Rohmaan (Maha Pengasih), Ar-Rohiim (Maha Penyayang), Al-Malik (Maharaja), Al-Qudduus (Mahasuci) dan lain-lain.
Allah Sang Mahaesa punya multitalenta yang adikodrati/supernatural sehingga semua kebutuhan hamba bisa tercukupi, tidak butuh tuhan-tuhan kecil, dewa-dewi, partner-partner. Asmaul Husna yang jumlahnya tidak terhingga tetap merujuk pada satu entitas yaitu Allah. Bukan berarti Tuhannya umat Islam berbilang 99, 200, 1.000, 4.000 atau tak terhingga. Asmaul Husna juga diajarkan langsung oleh Allah (revealed) bukan hasil rekayasa manusia. Quote Prof. Syed Naquib Al-Attas yang populer adalah “Islam is the only genuine revealed religion.” Karena itu, Islam adalah agama yang sudah sempurna sejak awal. Islam bukan agama yang selalu berubah ajaran-ajarannya atau evolutif.
Adanya malaikat yang diciptakan Allah tidak sama dengan dewa-dewi atau makhluk-makhluk astral. Malaikat diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya bukan sebagai partnernya dalam mengelola semesta. Malaikat melakukan tugas-tugas ialah dalam kendali dan perintah Allah. Allah tidak butuh malaikat untuk tetap sebagai Al-Jabbaar, Al-Qohhaar, Ar-Roofi’, Al-Mudzill, Al-Khobiir, dan lain-lain. Allah memfungsikan malaikat justru untuk ‘memamerkan’ kemahakuasaan-Nya di hadapan seluruh makhluq-Nya. Andai Allah tidak menciptakan malaikat tentu para hamba tidak mudah paham kehebatan Allah. Tafakkaruu fii khalqiLlaah wa laa tafakkaruu fii DzaatiLlaah, sibuklah memikirkan ciptaan-ciptaan Allah untuk menghayati keluarbiasaan Allah, jangan tenggelam memikirkan esensi Dzat Allah karena tidak otak tidak punya input informasi yang hakiki tentang entitas Allah.
Asmaul Husna Universe merupakan lembaga pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan (pusdiklatlitbang) Asmaul Husna. Asmaul Husna Universe berkantor di Jl. Hayam Wuruk no. 1, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, 62253. Untuk kerjasama bisa melalui 082140888638 atau asmaulhusnauniverse@gmail.com. Harga all varian buku saku lipat harmonika Asmaul Husna @Rp 3.000,- (disc. up to 50 %). Dukung pendirian Asmaul Husna World, sebuah permanent exhibition media pembelajaran dan artefak Asmaul Husna gratis, dengan membeli produk-produk kami.
Oleh Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., M.Pd., C.Ed. (Founder Asmaul Husna Universe)
Dewa berasal dari bahasa apa? Siapa yang pertama kali membuat dewa?
BalasHapus